[portalpiyungan.co] JAKARTA - Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI) akan menggelar Kongres Nasional I pada 12-13 November 2016 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, menyambut baik rencana diadakannya acara tersebut. Ia menyebut Alumni KAMMI sebagai “The one of the real a civil society”.
“Karena itulah kita ingin mengorganisir kembali kelompok civil society ini dalam satu aspirasi yang politically non-partisan. Karena disitu afiliasi dari banyak partai. Tetapi dia bersenyawa dengan nafas pergerakan zaman dari waktu ke waktu,” ujar Fahri saat jumpa pers jelang Kongres Nasional I KA-KAMMI di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (8/11).
Deklarator KAMMI 1998 ini mengatakan kehadiran KAMMI adalah untuk memperkuat gerakan kelompok masyarakat sipil dalam rangka menjaga demokrasi yang sudah dicapai.
“KAMMI sebagai alumni dan gerakan eksponen 1998 tidak akan membiarkan demokrasi ini dibajak untuk kepentingan pemodal atau uang. Tapi kita akan menjaga dan menulis sendiri pergerakan kita,” jelas Fahri yang juga Ketua KAMMI pertama ini.
“Poinnya adalah demokrasi Indonesia untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Juga untuk keadilan bangsa Indonesia,” tambahnya.
Fahri Hamzah, dalam Press Conference Pra Kongres Nasional menyebutkan ada 3 kata kunci mengapa Kongres Nasional Pertama ini digelar, yakni Panggilan Sejarah, Penegasan Kejelasan Arah, dan Kepemimpinan
“Panggilan sejarah. Itu kata kunci pertama. Seperti kita ketahui bersama, bahwa KAMMI adalah organisasi pergerakan kaum muda Islam yang dideklarasikan pada tahun 1998 oleh aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dari seluruh Indonesia karena didasari keprihatinan mendalam terhadap krisis nasional yang melanda negeri pada waktu itu dan didorong tanggung jawab moral terhadap penderitaan rakyat yang masih terus berlangsung,” kata Fahri yang juga Wakil Ketua DPR RI ini, Selasa (8/11) di Kawasan Senayan, Jakarta.
Maka panggilan sejarah itu pula kata Fahri yang mendorong Alumni KAMMI (setelah 18 tahun organisasi KAMMI ini berdiri dan alumninya berdiaspora di berbagai sektor aktivitas) untuk mendeklarasikan organisasi Alumni; sebagai bagian dari cara alumni KAMMI memenuhi panggilan tugas sejarah kaum muda yang dulu pernah menumbangkan rezim Orde Baru dan mengantarkan Indonesia pada era Reformasi, untuk kembali menegaskan diri sebagai penjaga enam visi Reformasi.
“Yang kedua, adalah kejelasan arah. Alumni KAMMI telah tersebar di berbagai sektor aktivitas sosial dan politik. Maka momentum Kongres Nasional I adalah momentum penegasan kepada seluruh Alumni bahwa tugas alumni KAMMI tak pernah berubah. Bahkan lebih besar dari tanggungjawab ketika masih menjadi aktivis KAMMI. Tugas Alumni sebagai juru bicara masalah ummat dan bangsa tidak lagi semata-mata dianggap sebagai slogan masa muda an sich seperti ketika kita masih di KAMMI,” jelas Ketua Umum KAMMI Pertama ini.
Fahri menambahkan inilah fase ketika mimpi dan obsesi sebagai orang-orang yang berada di depan dalam permasalahan ummat dan bangsa benar-benar terjadi dan kita harus siap dengan fase yang sedang kita jalani. Kematangan Alumni harus disegerakan. Ini adalah fase ujian bagi para pemimpin muda agar siap menjadi tumpuan harapan dari problematika ummat dan bangsa.
“Kejelasan arah itu juga bertalian dengan bagian ketiga kata kunci. Yakni kepemimpinan. Bahwasanya, alumni KAMMI yang telah berdiaspora di berbagai bidang kehidupan sosial, politik dan ekonomi haruslah memantapkan dan meyakinkan diri sebagai pemimpin. Yang kita maksud adalah pemimpin bangsa yang sebenarnya. Kita bercita-cita memimpin Indonesia, karena kita yakin kepemimpinan kita bersama rakyat akan mengantarkan bangsa Indonesia menuju bangsa yang adil dan makmur; berada dalam puncak keemasannya,” jelasnya lagi.
Itulah kata Fahri tiga kata kunci Kongres Nasional Pertama KA-KAMMI yaitu panggilan sejarah, penegasan kejelasan arah, dan kepemimpinan.
Ketua SC Kongres Nasional I KA-KAMMI, Rahmantoha Budiarto menambahkan dalam Kongres Nasional Pertama KA-KAMMI nanti, berbagai peserta akan diundang untuk hadir. Diantaranya adalah 9 (sembilan) orang Presidium Nasional yang dipilih dalam Deklarasi KA-KAMMI di Bandung pada tanggal 15 November 2015. Yang kedua, adalah Presidium Wilayah (Preswil) dari seluruh daerah di Indonesia.
“Yang ketiga adalah perwakilan wilayah yang belum memiliki struktur Preswil. Dan yang keempat adalah Cluster (kelompok aktivisme) Alumni. Total peserta dalam Kongres Alumni KAMMI adalah hampir 1000 (seribu) orang. Semua provinsi menyatakan antusias dengan hajatan ini. Mereka siap hadir dan mengirimkan antara 20-30 alumninya. Ada yang lebih dari itu. Seminimal-minimalnya 1000 (seribu) orang yang akan memadati acara Kongres Nasional I KA KAMMI pada tanggal 12-13 November 2016 di Hotel Kartika Chandra Jakarta,” tutur Amang panggilan akrabnya.
Amang menambahkan untuk menjembatani ingatan dan menyamakan suasana kebatinan antar undangan dan alumni yang hadir tentang kaum muda sebagai pelanjut tugas sejarah dan penerus cita-cita perubahan bangsa, maka di acara Pembukaan Kongres Nasional I KA-KAMMI, berbagai unsur undangan telah diundang. Dari aktivis generasi 60, 70, 80 hingga aktivis 98 dari berbagai organisasi akan diundang. Yang kedua adalah aktivis-aktivis muda dari berbagai bidang; partai politik, organisasi keagamaan dan sosial ekonomi, juga akan diundang. Dan yang ketiga adalah aktivis muda di berbagai organisasi pergerakan.
“Pembukaan Kongres Nasional I KA-KAMMI akan berubah menjadi semacam reuni nasional aktivis muda. Keyakinan dan rasa percaya diri anak-anak muda untuk memimpin Indonesia harus menjalar saat itu,” kata Ketua Umum PP KAMMI 2008-2009 ini.
Selanjutnya Ketua OC Kongres Nasional KA-KAMMI, Samsani Sudrajat menambahkan dalam Kongres Nasional nanti, Panitia akan mengundang tokoh nasional, guru bangsa dan pemimpin-pemimpin nasional, untuk hadir dan memberikan Pidato Kebangsaan. yakni Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Presiden ke-3 RI BJ Habibie, dan Wakil Ketua DPR-RI yang juga Deklarator KAMMI 1998 dan Ketua Umum Pertama KAMMI Fahri Hamzah.
“Kami mengapresiasi dukungan semua pihak, baik pemerintah, insan pers, berbagai pihak lainnya dan juga seluruh Alumni KAMMI di seluruh Indonesia atas terselenggaranya Kongres Nasional I KAMMI ini. Inilah momentum kita menorehkan Narasi Besar Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: aktual.com