[portalpiyungan.com] Siang ini, 5 November 2016, di Restoran Pulo Dua, Senayan berlangsung konferensi pers terkait Aksi Bela Quran 4 November 2016 kemarin.
Hadir sebagai pembicara kedua, setelah Ust. Bachtiar Nasir, Habib M. Rizieq Shihab dari Front Pembela Islam memaparkan fakta-fakta mencengangkan terkait kerusuhan yang muncul pasca berakhirnya longmarch Aksi Damai Bela Quran.
Berikut pernyataan Habib Rizieq Syihab:
Kemarin adalah aksi damai, yang ditembaki oleh polisi yang anarkis.
Presiden RI telah melakukan kebohongan. Presiden pemimpin negara, jangan sekali-sekali mengajari rakyat untuk bohong
Ternyata polisi juga bohong. Bukan hanya gas air mata. Tapi peluru karet dan penganiayaan. Bahkan kendaraan mereka dipakai utk menggilas peserta aksi. Polisi bohong.
Polisi bicara protap. Keamanan dan keselamatan rakyatlah yang harus lebih diutamakan.
Polisi harus cerdas dalam mengambil keputusan. Kalau cuma 1000 orang ditembakkin gas air mata, nah mereka bisa lari. Ke kanan ke kiri, ke belakang, ke depan menyelamatkan diri. Itu protap namanya. Tapi kalo jutaan orang bergerak saja sudah tidak bisa. Ditembakkan gas air mata mereka mau lari ke mana?
Saya pesan kepada rekan-rekan wartawan, jangan meremehkan dan mengecilkan masalah. Ini nggak main-main.
Ini pembantaian rakyat. Hanya Allah yang menyelamatkan rakyat semalam.
Satu meninggal, hampir 200 luka-luka. Jika tidak ada pertolongan Allah mungkin sudah ada ribuan yang mati.
Kok tega kepala negara beserta jajaran keamanannya polri dan TNI? Kok tega mengorbankan rakyat sendiri untuk melakukan pembantaian massal hanya demi melindungi seorang penghina Agama? Seorang penghina Al-Quran?
Jika ada instruksi lawan serang maka akan banyak pertumpahan darah. Padahal ini adalah aksi damai.
Sampai akhir kami tetap komitmen ini adalah aksi damai
"Tarik massa ke patung kuda!!" intruksi GNPF-MUI. Di patung kuda rapatkan barisan lagi.
Dari patung kuda, bergerak ke DPR.
Kalau jokowi punya agenda lain. Maka tidak ada agenda lain yang lebih penting selain 4-11.
Jokowi tidak menghormati ulama. Penyebab utama chaos aksi kemrin adalah PRESIDEN!
Instruksi kapolri dan panglima TNI diabaikan. Bisa jadi ada komando lain. Ayo cari siapa itu!
WAKAPOLRI Komjen Syafruddin memperlakukan ulama dengan hina. Wakapolri membentak dan mengancam Ust Bachtiar Nasir dan tim negosiasi.