Kedatangan Jokowi ke NTB Ditolak Aliansi Umat Islam, Sebelum Ahok Ditangkap!

[Ribuan umat Islam NTB yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) Provinsi NTB saat menggelar Aksi Akbar Bela Islam, Jumat (28/10/2016)]

[portalpiyungan.co] MATARAM - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan kembali berkunjung ke provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kedatangan presiden ke NTB pada tanggal 22 November untuk membuka pameran teknologi tepat guna se-Indonesia yang akan diselenggarakan di NTB. Namun rencana kedatangan Jokowi ini langsung ditolak Aliansi Umat Islam (AUI) NTB.

Ketua Aliansi Umat Islam (AUI) NTB, Deddy AZ mengatakan presiden tidak boleh menginjak tanah NTB, sebelum Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap. “Kalau sampai tanggal 22 November  Ahok belum ditangkap, kami akan aksi menolak kedatangannya,” ujar Deddy  Jumat kemarin (11/11).

Dijelaskan, langkah penolakan yang diambil bukan bermaksud mengganggu stabilitas keamanan daerah. Namun semua itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat muslim NTB terhadap lambannya penyelesaian kasus dugaan penistaan agama yang diduga  dilakukan  Ahok.

Pemerintah dibawah komando Jokowi dinilai bertele-tele dalam menyelesaikan persoalan penistaan agama Islam. Hal itulah yang membuat ummat marah dan menimbulkan reaksi keras di seluruh daerah. “Ketika kita demo di Jakarta juga, Pak Jokowi malah tidak mau temui massa aksi. Wajar umat Islam semakin kecewa,” katanya.

Pada hakikatnya, lanjut Deddy, umat Islam sangat lembut dan penuh sopan santun. Namun, kelembutan itu bisa berubah menjadi garang ketika agamanya dihina. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi Jokowi kecuali segera menuntaskan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. “Kita siapkan bunga, masyarakat NTB sangat berterimakasih kepada Pak Jokowi jika kasus Ahok dituntaskan dengan baik,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov NTB, H Yusron Hadi menyampaikan, dalam waktu dekat Gubernur TGH M Zainul Majdi akan melakukan pertemuan dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Insya Allah pertemuan dilaksanakan Senin malam (14/11),” kata Yusron.

Pertemuan tersebut dinilai penting dilakukan paska gerakan 4 November oleh ummat Islam di Jakarta. Pemprov berharap kepada semua pihak terutama umat Islam agar tetap tenang. Hal yang terpenting adalah memahami kondisi yang ada.

Berdasarkan laporan yang ada sejauh ini, lanjutnya, kondisi NTB sudah kondusif paska gerakan Bela Islam 4 November. Kondisi ini harus tetap dijaga sehingga pembangunan tidak terganggu. “Semua pihak akan diundang kok, mari kita sama-sama jaga daerah ini,” tutupnya.

Sumber: Radar Lombok

***


Pada Aksi 411, gubernur NTB Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ikut bersama-sama jutaan Umat Islam yang turun ke jalan dalam Aksi Bela Islam pada Jumat (4/11/2016), di Jakarta.

Jumat sebelumnya (28/10/2016) puluhan ribu umat Islam NTB menggelar Aksi Bela Islam menuntut Tangkap Ahok Demi Keutuhan NKRI.




Baca juga :