[portalpiyungan.com] JAKARTA - Saat ratusan ribu hingga sejuta rakyat Indonesia datang ke Istana Negara pada Aksi Bela Islam Jumat 4 November 2016, Presiden Joko Widodo malah pergi tak mau menerima rakyatnya yang datang jauh-jauh dari berbagai pelosok tanah air.
Kemana Jokowi?
Diberitakan Kompas: Presiden Joko Widodo, Jumat (4/11/2016) siang, meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan.
Pantauan Kompas.com, mobil RI 1 meninggalkan Istana tidak melewati pintu depan, Jalan Medan Merdeka Utara. Melainkan melalui pintu belakang, Jalan Veteran.
Padahal Jokowi sudah tahu jauh-jauh hari akan ada ratusan ribu hingga sejuta rakyatnya yang hendak datang ke Istana bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, bukan untuk memberontak atau kudeta tapi HANYA menyampaikan aspirasi terkait penegakkan hukum atas penistaan Al-Quran yang telah dihina Basuki.
Padahal SAAT PILPRES 2014 lalu, demi merayu dan meyakinkan rakyat Indonesia agar memilihnya, Jokowi mengatakan bahwa berdialog dan mendengar suara rakyat adalah inti dari demokrasi.
Jokowi:
"DEMOKRASI menurut kami adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya."
"Oleh sebab itu kenapa setiap hari kami datang ke kampung-kampung, datang ke pasar-pasar, datang ke bantaran sungai... karena KAMI INGIN MENDENGAR SUARA RAKYAT."
"Dengan cara apa? Dengan cara DIALOG...."
TAPI ketika rakyat datang, jangankan ingin mendengar, ingin menemui saja tidak.
RAKYAT yang datang juga tidak minta makan, mereka cuma minta DIALOG dengan Presiden.
Berikut rekaman video DEBAT CAPRES, Jokowi bicara rakyat dan demokrasi:
[video]