[portalpiyungan.com] Setelah ditolak di mana-mana dan bahkan disambiti warga yang sakit hati, sepertinya pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memutuskan untuk mengurangi frekuensi blusukan mereka.
Seperti diketahui, saat penertiban PKL di Stasiun Kota, Senin 25 Oktober 2016, para pedagang kecewa dan marah ketika gerobaknya diamankan satpol PP. Mereka akhirnya melemparkan barang dagangannya ke arah rombongan Djarot dan Satpol PP, dari bangku hingga botol beling.
Begitu juga dengan Ahok. Ketika ia blusukan ke daerah Penjaringan Rabu 2 November 2016, warga Penjaringan langsung berduyun-duyun mengejar cagub no 2 itu. Polisi sampai harus memberhentikan mikrolet 24 dan mengevakuasi Ahok ke Polres Kebon Jeruk.
Akhirnya, yang blusukan adalah istri Djarot, Happy Farida. Ia terjun langsung dalam kampanye Pilkada DKI mewakili suaminya.
Kali ini, ia bersama Novie Murniasari, istri dari Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi menyambangi ibu-ibu warga RT 002/08, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Senin 7 Oktober 2016.
Dihadapan para ibu-ibu, Happy mengatakan kedatangannya hari ini untuk menampung semua keluhan dan aspirasi warga Ibu Kota yang belum mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Tidak hanya itu, Happy juga mengajak kaum ibu untuk tidak segan memeriksa kesehatan utamanya sebagai langkah antisipasi kanker servik bagi kaum perempuan.