Wahai KOMPAS, Sejak Kapan PENJAJAH Disebut PEJUANG PERDAMAIAN???


[portalpiyungan.com] Tanpa malu-malu menunjukan keberpihakan kepada penjajah Israel, KOMPAS memuat berita dengan judul "Shimon Peres, Pejuang Perdamaian Palestina-Israel hingga Akhir Hayat", Rabu (28/9/2016).

Link:
http://internasional.kompas.com/read/2016/09/28/10562331/shimon.peres.pejuang.perdamaian.palestina-israel.hingga.akhir.hayat

Berita KOMPAS ini terkait meninggalnya mantan presiden Israel itu pada Rabu (28/9/2016) lalu, di usia 93 tahun.

Sejak kapan PENJAJAH disebut sebagai PEJUANG???

Apakah penjajah Belanda juga kita sebuat mereka adalah Pejuang?

Simon Peres adalah penjahat perang, yang telah memimpin bangsa Yahudi menjajah dan merebut tanah Palestina. Membunuh dan mengusir rakyat Palestina dari negerinya.

Peres memiliki peran penting dalam rezim penjajah Israel, khususnya pada 1966, saat penjajah Israel melakukan pencurian tanah dan perpindahan warga ke wilayah yang bukan kekuasaan mereka. Salah satu peraturan yang diterapkan olehnya juga membuat tanah-tanah yang dimiliki Palestina dijadikan zona militer tertutup Israel.

Selama ia menjabat sebagai menteri pertahanan pada 1974-1977, Peres membangun pemukiman ilegal di Tepi Barat Palestina untuk Yahudi.

HAMAS mengatakan bahwa mantan Presiden Israel Shimon Peres mati sebelum diadili sesuai dengan pengadilan internasional atas kejahatan yang dilakukan terhadap kemanusiaan.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, jurubicara Gerakan Hamas Hazim Qasim mengatakan bahwa Peres adalah salah seorang pemimpin pendiri negara penjajah Zionis yang menyebabkan terlantarnya jutaan rakyat Palestina di atas bumi ini.

Qasim mengatakan bahwa Peres terlibat kejahatan terhadap rakyat Palestina, kedua tangannya berlumuran darah Palestina.

Wahai KOMPAS, sejak kapan PENJAJAH disebut PEJUANG PERDAMAIAN???

Sudahkan kalian lupa dengan amanat UUD kita?

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Berita KOMPAS ini mengingatkan kita dengan kunjungan para wartawan dari beberapa media Indonesia ke Israel beberapa waktu yang lalu bertemu dan dijamu oleh pimpinan penjajah Israel Netanyu.



Baca juga :