(Pertemuan MUI dengan ormas-ormas Islam membahas Penodaan Al-Quran yang dilakukan Gubernur DKI, Selasa, 11-10-2016)
[portalpiyungan.com] JAKARTA - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terdiri dari Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ketua PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengatakan status Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa dinaikkan menjadi tersangka.
Hal ini terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016, yang dianggap mengandung unsur penghinaan terhadap Alquran.
"Angkatan Muda Muhammadiyah berpendapat terdapat dua aspek hukum yang dapat diambil dalam kasus ini. Pertama bahwa pendapat yang dikeluarkan MUI merupakan suatu keterangan ahli, sehingga hal tersebut sesuai dalam KUHAP pasal 185," dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/10), seperti dilansir Republika.co.id.
Kedua dengan adanya keterangan ahli, menurut AMM, sudah terkumpul bukti permulaan yang cukup, sehingga status Ahok dapat dinaikkan menjadi tersangka. Untuk itu kami meminta pihak kepolisian bertindak sesuai dengan KUHAP.
"Sekali lagi kami ingatkan Polri jangan bermain-main dalam kasus ini. Ahok harus segera dipanggil dan ditetapkan sebagai tersangka. Jika dibiarkan berlarut-larut maka akan menciptakan situasi sosial masyarakat yang kian panas. Polisi tidak lagi punya alasan untuk menunda penanganan kasus ini," ujarnya.
Menurutnya, keharmonisan dan keberagaman bangsa ini akan hancur, jika masyarakat hilang kesabaran dan bertindak sendiri. Karena jangan sampai lambannya sikap polisi tersebut, kata dia, membuat masyarakat berpandangan negatif pada polisi yang terkesan membiarkan dan berpihak pada Ahok.
Seperti diketahui, pada Selasa (11/10) kemarin, MUI secara resmi telah mengeluarkan "PENDAPAT DAN SIKAP KEAGAMAAN MAJELIS ULAMA INDONESIA" yang secara tegas menyatakan bahwa: Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama dikategorikan: (1) Menghina Al-Quran dan atau (2) menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum.
Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain mengatakan bahwa "Fatwa" MUI tersebut sudah dikirim ke Bareskrim Polri dan minta pihak Polri untuk segera ditindaklanjuti.
(Baca: Sikap Final MUI: Basuki Tjahaja Purnama Telah Menghina Al-Quran dan Ulama)