SALUT! Sampaikan Pidato Politik TANPA TEKS, Warga Sejajarkan AHY Dengan Soekarno


[portalpiyungan.com] Jika sebelumnya Sylviana Murni, menyampaikan pidatonya mengatakan betapa bangganya kepada Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono yang sangat cerdas, dan sebagai seorang Profesor, Sylviana mengakui bahwa Agus menggunakan dan memfungsikan bagian otak kiri dan kanannya sama baiknya, kini giliran Agus yang menyampaikan pidatonya.

Selama satu jam lebih Agus berdiri dan menyampaikan orasi politiknya, dan dilakukan tanpa menggunakan teks, Agus hanya mengulang beberapa kata, namun tidak mengulang kalimat yang sama satu kalipun.

Selama satu bulan mengunjungi berbagai lokasi di Jakarta, khususnya di Luar Batang Agus ternyata 'dihadang'  sebuah peristiwa yang membuatnya kembali menuju ke sebuah perjalanan awal dirinya ketika mengambil sebuah keputusan untuk maju dalam pilkada.

“Seorang ibu tiba-tiba menghampiri dan dengan suara bergetar dan tatapan tajam, menghujami saya dengan permintaan, agar nantinya mereka jangan digusur,” ujar Agus menceritakan sebuah kisah yang masih melekat di dalam ingatannya.

Tatapan tajam dan suara bergetar dari seorang ibu tua, terus saja terngiang di dalam telinga Agus hingga terbawa dalam perenungannya. Ketika sebuah keputusan penting yang akan diambil dalam hidupnya.

Dengan suara bergetar dan Agus menceritakan kembali bagaimana dirinya pada tanggal 22 September, sehari sebelum memutuskan untuk ikut pilkada Gubernur DKI Jakarta.

“Saya harus melakukan shalat Istikharah, memohon petunjuk dari sang kuasa, apakah pilihan yang datang adalah sebuah godaan untuk mengahncurkan ataukah panggilan suci,” ujar Agus di hadapan tamu undangan yang hadir memenuhi hingga ke bagian depan ruangan yang menyediakan dua buah layar monitor.

Selain melihat kondisi di Kota Jakarta, dan seperti yang sering diceritakan Agus di beberapa pertemuan, jika keputusan yang diambil juga salah satu bagian dari proses selama menjadi seorang prajurit jika berbakti kepada negara dan masyarakat, bisa dilakukan di mana saja.

“Kalimat ibu tersebut kembali memandu saya untuk kembali meyakini dan semakin memantapkan keputusan saya untuk maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, untuk membela kepentingan dan hak warga yang tertindas,” ucap Agus lantang yang langsung disambut teriakan pendukungnya dengan gempita.

Agus menyampaikan orasi politiknya selama satu jam lebih rupanya menjadi perhatian para pendukungnya, dan salah satu yang sempat berdiri di belakang pembawaberita.com mendengar pria yang menggunakan pakaian khas lapangan Agus, jika dirinya sedang membayangkan dirinya melihat seorang Bapak Proklamator, Soekarno yang sedang berbicara di podium membakar massanya tanpa menggunakan sepotong kertas teks.

“Mengalir tanpa hambatan, dan itu dilakukan sambil menatap para pendukungnya, yang mempercayainya jika yang berdiri di depan memang seorang pemimpin yang layak untuk Jakarta,” ujar salah satu pria di sampingnya sambil tersenyum bangga.

Bukan hanya para pria yang di belakang pembawaberita, seluruh tamu undangan dan juga pendukungnya tidak kalah kagetnya, jika seorang Agus mampu menyihir mereka dengan pidato politik seorang calon Gubernur yang baru pertamakali terjadi dalam sejarah Pilgub DKI.

Bahkan bukan hanya pendukungnya, tamu undangan yang duduk di atas panggung mendampingi Agus terkesima, yang cukup mengejutkan Sylviana terlihat sangat serius seakan tidak menyangka yang sedang terjadi di depannya.

“Saya bisa ikut merasakan ketegangan ibu Sylvi, karena banyak dari pendukungnya juga tidak percaya jika si “Anak Ingusan” hari ini membuktikan “kelasnya” sebagai salah satu Tokoh Nasional,” ujar Dimas Prakbar yang datang bersama salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PAN.

Sumber: PembawaBerita
Baca juga :