[portalpiyungan.com] Warga Muslim Rohingya mengungkapkan pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukan puluhan tentara Myanmar. Ini merupakan peningkatan kekerasan terbesar menimpa Muslim Rohingya selama empat tahun terakhir.
Dilansir dari Arab News, Ahad 30 Oktober 2016, setidaknya delapan perempuan dari desa U Shey Kya, Rakhine, secara rinci menjelaskan penggerebekan yang dilakukan tentara Myanmar. Tentara dilaporkan merampas harta benda, serta melakukan pemerkosaan dengan todongan senjata.
Reuters sempat mewawancarai tiga perempuan secara pribadi dan lima lain melalui sambungan telepon, serta melakukan pembicaraan dengan tokoh masyarakat dan kelompok-kelompok HAM. Sayangnya, masih belum bisa dipastikan apa yang sebenarnya terjadi, terutama jumlah korban.
Tentara Myanmar sendiri memang telah diturunkan ke daerah Maungdaw sejak 9 Oktober 2016, usai pemerintah meyakini ada hubungan pemberontak Rohingya dengan militan luar negeri. Pemerintah berdalih, hubungan itu asal dari serangan di beberapa pos penjaga perbatasan.
Pemerintah Myanmar sudah menyalahkan serangan terhadap kelompok bersenjata dengan keanggotakan 400 pejuang Rohingya. PBB sendiri menilai insiden itu sudah merusak usaha membangun kembali kepercayaan warga Muslim dan Budha di Rakhine, usai pecahnya kekerasan etnis 2012.
Sumber: Republika