[portalpiyungan.com] Politikus Ruhut Sitompul akan mundur dari jabatannya sebagai Koordinator Polhukam Partai Demokrat karena akan mendukung petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
"Aku mundur dari Ketua Koordinator Polhukam Partai Demokrat," kata Ruhut di Kompleks Gedung MPR/DPR, Selasa 4 Oktober 2016.
Ruhut menyebutkan keputusan dirinya mundur karena ia akan ikut turun kampanye mendukung Ahok.
"Karena saya sudah masuk masa kampanye, saya pendukung setia Ahok, saya harus turun. Jadi juru kampanye, blusukan dan sebagainya. Kan tidak elok masih pegang jabatan ketua koordinator Polhukam, itu saja," kata Ruhut.
Ruhut menegaskan meskipun mundur dari jabatan, ia tidak mundur sebagai kader partai tersebut.
"Sebagai kader tidak, karena Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir," kata dia.
Menanggapi ucapan Ruhut tersebut Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Golkar Fayakhun Andriadi menegaskan Ruhut tidak masuk dalam struktur resmi tim sukses pemenangan pasangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017.
Fayakhun menyatakan bahwa Ruhut bukan merupakan salah satu kader dari empat parpol pendukung pasangan Petahana tersebut. Diketahui, selain Golkar, parpol lain yang mendukung Ahok-Djarot adalah PDI Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Hanura.
"Pak Ruhut kan bukan dari empat partai pendukung, secara resmi namanya enggak akan muncul, akan tetapi beliau tetap membantu tetapi tidak perlu secara resmi di tim pemenangan," kata Fayakhun di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016.
Kendati nama Ruhut Sitompul tidak dimasukan dalam tim pemenangan Ahok-Djarot, lanjut Fayakhun, nantinya dalam masa kampanye Ruhut bisa ditampilkan sebagai bintang tamu.
"Enggak masalah, kan bisa jadi bintang tamu. Misal tim pemenangan bikin acara kampanye kan dia bisa jadi bintang tamu. Kalau ada konten yang dianggap keliru, yang disalahkan yang ngundang," pungkas anggota Komisi II DPR tersebut.