JANGAN PARNO DENGAN DEMO, Justru Itu Menunjukan DEMOKRASI Masih Ada


Jangan parno dengan demo Umat Islam pada Jumat 4 November besok. Adanya DEMO malah menunjukan DEMOKRASI di negeri itu masih hidup.

Berikut tanggapan Uni Z. Lubis, wartawan senior Jakarta, yang disampaikan di laman facebooknya, Senin (31/10/2016).

Keder amat sama demo.
Kayak baru tinggal di Jakarta aja.

Sejak 27 Juli 1997 ketika pecah demo mendukung PDIP yg kantornya diserbu 'aparat', kita sudah biasa kog dengan demo. Ada ratusan setelah itu. Boleh kog di era demokrasi. Siapapun yg melakukan. Asal penuhi syarat2. Dan damai.

Tinggal polisi (dan tentara) mampu kah mengamankan demo2 dr penyusup, provokator dll. Kalau enggak mampu ya harus diganti. Gitu aja sih.

Demo adalah peluang bagi pedagang kecil penjual mamin.

Tolong jangan ninggalin sampah2 ya.

Minggu lalu baru dengerin bagaimana cerita di Timteng yg kini jatuh ke tangan rezim2 militer. Thailand yg kian terjerat ke junta militer. Filipina yg presidennya mengejar mereka yg dianggap penjahat narkoba tanpa proses hukum, langsung dorrr!!

Bersyukur di Indonesia masih ada demokrasi.

Soal nuansa politik? Yaelah. Konser musik aja sarat nuansa politik. Boleh2 aja.

Uni Z. Lubis
Jakarta


***

Seperti ramai beredar di sosial media dan media-media online, Umat Islam kembali akan menggelar demo/unjuk rasa AKSI BELA ISLAM II pada Jumat 4 November besok. Ini merupakan Aksi Kedua dan kelanjutan dari AKSI BELA ISLAM I yang digelar pada Jumat 14 Oktober lalu.

Aksi ini diperkirakan akan jauh lebih besar dan lebih banyak massa Umat Islam yang ikut. Bahkan pihak kepolisian kabarnya sudah mengeluarkan STATUS SIAGA 1.

AKSI ini digelar oleh Gerakan Nasional Pendukung Fatwa MUI (GNPF-MUI) untuk menuntut penuntasan Kasus Penistaan Al-Quran yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.



Baca juga :