[portalpiyungan.com] Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'aruf Amin, menanggapi pernyataan politikus Partai Golkar, Nusron Wahid yang mengkritik sikap MUI terkait pernyataan kontroversial Ahok soal surat Al Maidah ayat 51.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne bertajuk “Setelah Ahok Minta Maaf” pada Selasa malam, 11 Oktober 2016, Nusron menegaskan, yang namanya teks apa pun itu bebas tafsir, bebas makna.
Oleh karena itu, Nusron berpendapat yang paling sah untuk menafsirkan dan paling tahu tentang Alquran itu sendiri adalah Allah dan Rasul. Pernyataan Nusron itu pun ditanggapi Ma'aruf.
"Nusron bilang yang tahu tafsir hanya Allah. Dia kenapa bahas-bahas tafsir? Memang dia Allah?" kata Ma'aruf di kantornya, Kamis 13 Oktober 2016.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Tengku Zulkarnain, menilai pernyataan Nusron tidak pantas. Sebab, Nusron merupakan pejabat negara, yang justru harus menenangkan masyarakat di saat polemik tengah terjadi.
"Bisa kalian nilai sendiri, siapa yang ulama, siapa yang bukan," ujar Tengku.
Dia menjelaskan jika Alquran hanya bisa dipahami oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, lalu buat apa Alquran diturunkan kepada manusia?
"Ini seperti orang tidak pernah belajar Islam," ucap dia menanggapi pendapat Nusron.
Tengku memaparkan, dalam menurunkan Alquran, Allah bilang huda linnas yaitu petunjuk bagi umat manusia, yang berarti ada hak manusia menafsirkannya.
"Dan dia (Nusron) sendiri menafsirkan surat itu, berarti dia (Nusron) sendiri kan Allah. Dia (Nusron) bilang yang tahu hanya Allah, berarti dia Allah. Dia menafsirkan Al Maidah 51, berarti kalau enggak dia (Nusron) Rasul Allah. Blunder. Kalau ngomong pakai akal, jangan pakai dengkul, bikin malu," kata Tengku.