[portalpiyungan.com] JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Nazaruddin Sjamsuddin memastikan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat setelah menyatakan sikap bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan penistaan terhadap Al Quran dan Islam.
Nazaruddin Sjamsudin juga bertekad akan membela MUI bersama rakyat Indonesia. “MUI tenang saja, selama engkau berpegang pada Tali Allah, jutaan rakyat yg seperti saya akan membelamu,” tegas Nazaruddin di akun Twitter @nazarsjamsuddin, Kamis (13/10).
Di satu sisi, para pembela Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang terus menabuh genderang perang dengan MUI. Bahkan tidak sedikit yang meminta audit keuangan MUI hingga pembubaran MUI.
Buzzer Ahok di sosial media terus merendahkan MUI, baik dari perseorangan ataupun MUI sebagai institusi. Akun @tbayupatti sebelumnya menulis: “Ternyata MUI itu dibiayai oleh anggaran negara yang didapat dari pajak rakyat yang tentunya ada Muslim dan non Muslim yaa… MUI kaya raya.”
(Baca: Para Buzzer Ahok Serang MUI, Mereka Ngajak Perang)
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyayangkan keluarnya pernyataan sikap dan rekomendasi sejumlah pihak perihal pernyataan kontroversial Ahok.
Said Aqil juga menyebut surat pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) cenderung emosional dan tidak bijak. “Semestinya kita sikapi pernyataan kontroversial itu dengan kepala dingin dan bijak,” kata Said Aqil seperti dikutip nu.or.id (12/10).
Guna mendukung sikap tegas MUI, hari ini, Jumat (14/10), umat Islam di berbagai penjuru tanah air akan menggelar aksi unjuk rasa "AKSI BELA ISLAM".
Di Jakarta, "AKSI BELA ISLAM" akan dipusatkan di Masjid Istiqlal, jumatan disana dan dilanjut long march ke Bareskrim untuk menuntut dituntaskannya hukum atas penghina Al-Quran yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.