[portalpiyungan.com] Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyindir perilaku pihak penyelenggara Pilkada DKI Jakarta, khususnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta yang belakangan ini sering tampil di media massa dan memberikan komentar-komentar terkait Pilkada DKI Jakarta.
"Saya heran belakangan ini Bawaslu juga aktif menjadi komentator. Ada apa Bawaslu menjadi komentator?" ucap Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 10 Oktober 2016.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta Bawaslu DKI Jakarta juga KPU DKI Jakarta tidak ikut mengomentari hasil-hasil survei. Khususnya, ketika hampir semua lembaga survei belakangan ini kompak menyatakan tren elektabilitas bakal calon gubernur petahana, Basuki Purnama alias Ahok, semakin anjlok.
"Ini jadi jubirnya Ahok atau bagaimana? KPUD dan Bawaslu itu bukan pengamat politik, bukan komentator politik. KPUD dan Bawaslu terlalu ikut campur urusan survei karena Ahok dianggap menurun. Dia sudah bias," tegas Fadli.
Dia mengingatkan bahwa penyelenggara Pilkada yang tidak adil dan sudah cenderung berpihak adalah ancaman besar bagi demokrasi Indonesia.
"Kalau penyelenggara itu tidak adil dan sudah berpihak ini berbahaya bagi demokrasi. Sebaiknya KPUD dan Bawaslu bertindak profesional, adil terhadap semua peserta," kata dia.