[portalpiyungan.com] Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa negaranya siap menormalisasi hubungan diplomatik dengan pemerintah kudeta Mesir, dengan syarat membebaskan Presiden Muhammad Mursi dan anggota jamaah Ikhwanul Muslimin yang dipenjara.
"As-Sisi menjabat sebagai Menhan saat Mursi menjabat sebagai presiden.. lalu bagaimana bisa seorang Menhan menurunkan dan memecat seorang presiden yang menjadi atasannya," ujar Erdogan dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Rotana (salah satu stasiun TV Saudi), Minggu (2/10/2016) malam.
Erdogan melanjutkan, “Pemecatan (kudeta) Presiden Muhammad Mursi dari jabatanya adalah palsu,” seraya menunjukan bahwa dirinya dinantikan oleh puluhan ribuan rakyat Turki saat tiba di kota Istanbul pada kudeta militer 15 Juli kemarin.
Menurutnya tidak akan jadi sebuah masalah besar bagi pemerintah kudeta Abdel Fattah Sisi untuk melepaskan Presiden Muhammad Mursi dan anggota Ikhwanul Muslimin sebagai bagian dari normalisasi hubungan Turki-Mesir.
"Proses untuk menormalkan hubungan antara Turki dan Mesir dapat dimulai jika para pemimpin yang dipenjara Mesir -termasuk Presiden Morsi- dilepaskan,'' kata Erdogan
Hubungan Turki-Mesir memburuk sejak pemimpin kudeta Abdel Fattah Sisi mengkudeta Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013, serta menetapkan kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi terlarang dengan menjebloskan para pemimpin dan anggota IM ke penjara.
Sumber: Al-Arabiya, Eramuslim