[portalpiyungan.com] Jakarta - Ahok kalap elektabilitas terus merosot, sekarang nyerang-nyerang kandidat lain.
Disebut Ahok Ngemplang Pajak Karena Ikut Tax Amnesty, Ini Jawaban Sandiaga
Gubernur DKI Jakarta yang juga kandidat petahana Pilgub DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut Sandiaga Salahudin Uno sebagai pengemplang pajak karena ikut tax amnesty. Menurut Ahok tak amnesty 'disediakan' pemerintah kepada orang yang tak bisa membuktikan pajak yang dia bayar.
Lalu apa tanggapan Sandiaga?
Sandiaga yang merupakan calon wakil gubernur dari Partai Gerindra dan PKS itu menyayangkan pernyataan Ahok tersebut. "Saya sangat menyayangkan. Kalau Pak Gubernur menuduh seperti itu (pengempang pajak) saya mempertanyakan datanya apa," kata dia saat berbincang dengan detikcom, Senin (3/10/2016).
Ikut tax amnesty, kata Sandiaga, bukan berarti berniat tak membayar pajak. Tak amnesty adalah kebijakan pemerintah kepada setiap masyarakat untuk memberikan sumbangsih kepada negara dalam bentuk pengakuan pajak.
Menurut Sandiaga, ikut tax amnesty juga bukan berarti orang tersebut dulunya berencana tak membayar pajak. Bisa saja di wajib pajak tersebut ingin membetulkan kewajibannya sesuai dengan kaidah-kaidah pajak yang benar.
"Ikut tax amnesty bukan artinya kita ngempang pajak, tapi pemerintah memberikan hak kepada setiap warga negara untuk menggunakan haknya dalam sebuah program yang dibingkai dalam tax amnesty," jelas Sandiaga.
Program tax amnesty sangat positip untuk mendukung perekonomian Indonesia dan mengembalikan kepercayaan investor asing ke dalam negeri. "Saya tidak mengerti kenapa Pak Basuki menyerang individu," kata Sandiaga.
Dia menilai pernyataan Ahok soal tax amnesty tersebut sudah menciderai kesepakatan demokrasi sejuk yang dideklarasikan oleh semua pasangan Cagub dan Cawagub DKI yakni: Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono dan Djarot Saiful Hidayat.
"Ini bertentangan dengan demokrasi sejuk yang sudah kami sepakati bersama dengan Mas Anies, Mas Agus dan pak Djarot," tutup Sandi. (erd/try)
Sumber: detikcom