[portalpiyungan.com] Gubernur petahana diyakini akan terjungkal pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Beberapa pihak bahkan sangat yakin bahwa Ahok akan gugur dalam putaran pertama.
Keyakinan ini salah satunya diperoleh dari hasil survey yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia (LSI).
“Kini dukungan Ahok menurun di titik rawan. Ia mungkin menang, namun ia juga mungkin kalah. Bahkan Ahok kini mungkin kalah di putaran pertama Pilkada DKI Februari 2017,” tulis direktur LSI, Denny JA, hari ini, Selasa, 4 Oktober 2016.
Menurut Denny, merosotnya elektabilitas Ahok disebabkan 4 point:
1. Penggusuran dan Reklamasi
Kebijakan penggusuran beberapa wilayah (Kampung Pulo, Kalijodo, Pasar Ikan, Kampung Luar Batang, dan lainnya) dan kebijakan reklamasi teluk.
Dua jenis kebijakan ini (penggusuran dan reklamasi) memiliki pendukung dan kontranya. Namun kebijakan ini yang membuat Ahok tak populer di kalangan wong cilik, yang acapkali menjadi korban. Aneka gerakan civil society di bidang terkait ikut membesarkan sentimen anti Ahok.
2. Ngomong Kasar dan Inkonsistensi
Karakter Ahok yang kasar dan suka memaki orang di publik dianggap bukanlah tipe pemimpin yang layak diajarkan bahkan ditonton anak-anak. Jika Ahok menang dengan karakter seperti itu, Ahok akan ditiru. Bahkan orang tua yang a-politis bisa ikut menyebarkan sentimen anti Ahok hanya soal karakter suka memaki di depan publik itu.
Belum lagi sikapnya yang dinilai tidak konsisten. Suatu ketika ia mencerca partai politik dan hanya ingin maju lewat jalur independen. Namun selanjutnya ia berjuang mencari dukungan partai politik.
3. Sentimen Agama dan Etnis
Hasil riset LSI (Lingkaran Survei Indonesia) menyebutkan terdapat sekitar 40 persen pemilih muslim DKI tidak bersedia dipimpin oleh pemimpin yang non muslim. Mereka berjuang militan agar Ahok tidak terpilih sebagai bagian dari girah agama.
Kini bahkan etnis Ahok ikut dipersoalkan. Kemenangan Ahok dikawatirkan menjadi stimulus semakin dominannya etnis Tionghoa di bidang ekonomi.
Bahan kemenangan Ahok dikaitkan dengan pertarungan global RRC menguasai Asia dan dunia. Terlepas apakah alasan ini masuk akal ataupun tidak, namun isu ini efektif menumbukan sentimen anti Ahok.
4. Lawan Yang Fresh
Agus Harimurti dan Anies Baswedan. Dua figur ini belum dibicarakan dua bulan lalu. Kehadiran mereka kini bisa mengambil banyak pemilih yang dulu pro-Ahok, atau yang ragu-ragu.