[portalpiyungan.com] Sejak bergulirnya kasus penistaan Surah Al-Maidah ayat 51 oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), beberapa warga mulai mendeteksi keberadaan ayat tersebut, dan akhirnya diketemukan Al Quran yang dicetak oleh Magfirah Pustaka, yang didalamnya ternyata berisi pemilintiran kata.
Dimana seharusnya dalam surah Al Maidah ayat 51 menerangkan bahwa umat Islam memilih pemimpin jangan mengambil dari golongan Yahudi atau Nasrani. Namun dalam Al Quran versi terbitan Magfirah Pustaka, kata “Pemimpin” diganti dengan kata “Teman Setia”.
Aktivis sekaligus anggota DPD RI DKI Jakarta, Fahira Idris segera menghubungi penerbit Magfirah Pustaka dan mendapat informasi yang mengejutkan.
Berikut twit dari Fahira Idris melalui akun twitternya @fahiraidris Sabtu, 22 Oktober 2016.
Saya kemarin telpon Magfirah Pustaka, ternyata semua Al Qur'an yg 'di edit' tersebut, atas instruksi Departemen Agama.
Senin saya mau cek lakukan konfirmasi ke Departemen Agama tentang hal ini..
Karena kata sumber tsb, Al Qur'an selain yg dikeluarkan Dep. Agama, artinya tetap 'Pemimpin' bukan 'Teman Setia'.
Menurut informasi dari Staf Magfirah Pustaka, sudah sejak awal tahun 2000-an.. bukan terbitan baru..
Menurut Staf Magfirah Pustaka, biasanya secara berkala @Kemenag_RI mengumpulkan Para Penerbit u/ koordinasi..
Sekali lagi, saya belum mau mempercayai semua informasi dari staf Magfirah Pustaka, oleh karena itu Senin saya mau cek.