[portalpiyungan.com] Anas bin Malik berkisah, bahwa seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, kapan kiamat terjadi?” Beliau balik bertanya, “Apa yang telah kaupersiapkan untuknya?” Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, aku tidak menyiapkan puasa yang banyak, tidak juga sedekah. Hanya saja, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda, “Engkau bersama yang kaucintai.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Siapa yang engkau cintai, wahai Anda yang mengaku sebagai Muslim?
Apakah Anda benar mencintai Allah dan RasulNya?
Atau Anda lebih mencintai mereka yang menentang (kafir) pada Allah dan RasulNya?
Kalau Anda benar mencintai Allah dan RasulNya, pastilah Anda akan mematuhi perintah dan meninggalkan larangannya.
Allah telah berfirman;
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡيَہُودَ وَٱلنَّصَـٰرَىٰٓ أَوۡلِيَآءَۘ بَعۡضُہُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ۬ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمۡ فَإِنَّهُ ۥ مِنۡہُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin [mu]; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS Al-Maidah[5]: 51)
Wahai yang mengaku Muslim, apakah Anda lebih memilih mematuhi firman Allah ini atau Anda lebih memilih pemimpin kafir?
Tidak mungkin, dan hanya gombal belaka, jika Anda mengaku mencintai Allah dan RasulNya namun Anda menentang ayat-ayat Allah.
Apakah Anda mencintai Allah dan RasulNya, atau Anda lebih mencintai dan memilih mereka yang kafir pada Allah dan RasulNya?
Karena cinta mu itu yang akan menentukan tempat mu kelak di akhirat;
“Engkau bersama yang kaucintai.”
Apakah akan bersama Rasulullah di surganya, atau malah bersama musuh Allah dan RasulNya di Neraka? Na'udzubillah.
Ini peringatan untuk kita semua, jangan sampai menjadi penyesalan di akhirat. Dunia sungguh sangat tidak sebanding dengan kehidupan akhirat.
Jangan sampai kita seperti yang digambarkan ayat Al-Quran ini:
وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ
"Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan [peringatan itu] niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS Al-Mulk[67]: 10)