Wah.. Baru Saja Jabat Jadi Menkeu, SMI Sudah Pesimis Bisa Capai Target


[portalpiyungan.com] Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) ternyata menyimpan kegalauan mengenai target penerimaan pajak. Dia pesimis bisa meraih target pajak sesuai APBN-P 2016 sebesar Rp 1.539,2 triliun.

Menurut Menkeu Sri, target perolehan pajak sangat sulit diraih. Dia menyebut angka kekurangan pajak dari target atau shortfall, sedikitnya mencapai Rp 219 triliun. 

"Atau, dalam hal ini, lebih rendah 26 persen dari target yang ditetapkan. Jadi sampai akhir tahun, kurang sekitar Rp 219 triliun," papar Ani, sapaan akrab SMI di Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta Jumat, 5 Agustus 2016..

Selanjutnya, mantan Direktur Bank Dunia ini, mengemukan sejumlah faktor yang memicu rendahnya setoran pajak.

Pertama, pertumbuhan ekonomi nasional. Pada Jumat, 5 Agustus 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data dari sisi demand, agregat permintaan dan dari sisi sektoral.

Kedua, harga komoditas khususnya yang menjadi andalan ekspor belum menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan. Akibatnya, penerimaan negara ikut turun.

"Harga-harga komoditas dari pertambangan khususnya batubara, perkebunan khususnya kelapa sawit, serta minyak dan gas masih belum baik. Demikian pula pertumbuhan 3 sektor yang negatif. Padahal, pajak dari komoditas tersebut menyumbang peneriman negara sebesar Rp 108 triliun sendiri," jelas Menkeu.

Faktor ketiga, lanjut Menkeu, perekonomian global yang masih melemah. Hal ini mengakibatkan rendahnya perdagangan global. Tentu saja berdampak kepada pendapatan negara-negara yang bergantung kepada ekspor.

"Sampai hari ini perdagangan internasional hanya tumbuh 2 hingga 3 persen. Bandingkan sebelum krisis, ekspor-impor bisa tumbuh double digits. Kini, kinerja ekpor-impor di BPS, mengalami negatif growth," tandasnya.

Lalu bagaimana dengan tax amnesty? Sepertinya, kebijakan tersebut tak banyak berpengaruh pada target penerimaan pajak.


Baca juga :