[video] "Ustadz" Arcandra Tahar Mengajar Al-Quran di Komunitas Keluarga Muslim AS


[portalpiyungan.com] Arcandra Tahar bisa dibilang "korban". Korban karena ketidaktahuan tentang aturan kewarganegaraan ganda. Korban "bisikan" bahwa soal kewarganegaraan itu bukan masalah.

Pada dasarnya beliau orang baik, sholih, profesional di bidangnya. Hanya soal legal aturan perundang-undangan memang tidak bisa ditawar.

Kasus kewarganegaraan dan pencopotan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM pastilah ada hikmah dari Yang Maha Kuasa, karena tak ada yang namanya kebetulan.

20 hari, rakyat Indonesia tak mengenal sosok Arcandra yang dilantik jadi menteri pada 27 Juli lalu. Kini beliau sudah dikenal. Kalau betul emas pastilah akan terus kemilau.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Jokowi tetap memakai keahlian Arcandra (walau mungkin bukan di pos menteri), dan soal kewarganegaraan pemerintah bisa mengurusnya secara legal.

"Saya tidak setuju kalau saudara Arcandra Tahar ini diabaikan. Karena secara etika moral kita orang timur, orang yang sudah diajak datang ke sini jangan kemudian gara-gara ketidaktahuan dia mau abaikan begitu saja, toh dia punya keahlian, punya keluarga disini, kita tak ragukan nasionalismenya dan kecintaan dia pada tanah airnya."

"Pemain sepak bola yang gak jelas lahir dimana saja kita bisa jadikan dia warga negara Indonesia, apalagi orang yang jelas lahir di Padang, TK SD SMP SMA di Padang lalu S1 nya di TB masa tidak bisa dijadikan WNI. Yang saya konsern adalah jangan biarkan Presiden biarkan berbuat salah. Arcandra jangan diabaikan begitu saja," kata Fahri Hamzah dalam wawancara dengan Kompas TV, Selasa (16/8).

Sebelum "kasus" ini, publik sedikit mengenal tentang sosok "sholih" Arcandra Tahar yang sudah 20 tahun tinggal dan bekerja di AS.

Selama di AS, "Ustadz" Arcandra juga mengelola Sekolah Al-Quran.

Berikut salah satu video kegiatan sampingan beliau yaitu mengajar Al Qur'an untuk sebuah komunitas keluarga muslim di Amerika Serikat.

"Saya memposting beberapa latarbelakang Arcandra yang tidak di ekspose media mainstream dan para krtikus agar kita lebih jeli dengan situasi politik di negeri ini," tutur netizen Irfan Noviandana yang memposting video ini di akun facebooknya.

"Saya tahu sedikit banyaknya ttg beliau, karena bersama teman2 punya bisnis dibidang Migas. Isue miring ttg AT ini nyaris tdk saya dengar dibanding zaman SS (apalagi zaman sebelumnya).

Sering kawan ketemu dg Group2 AHP, LBP, JuKa yg membuat mundur teman2. Termasuk suply HSD ke kapal milik Erdogan utk suply kekurangan listrik di indonesia Timur yg dikuasai oleh genk JuKa. Wallahua'lam.....

Secara pribadi ada harapan beliau ini memperbaiki kesemrawutan dan menghilangkan kartel (Baik pemain lama maupun pemain baru). Sayang saya tdk tahu ada celah yg membuat ia terlalu cepat dibuang...........
Jokowi harus bertanggungjawab,tdk bisa tidak. Sayang, diparlemen oposisi sekarang tinggal PKS dan Gerindra...." tutur Muhammad Fadri A R.

Hikmah lain "kasus" ini menegaskan bahwa "orang baik" memang cocoknya dengan "pemimpin yang baik".

Yakinlah, rencana Allah itulah yang paling indah.

[Berikut video]

Baca juga :