UKHUWAH ala LANDAK


"UKHUWAH LANDAK"

Oleh: Ust. Nandang Burhanudin

Kita tahu landak berduri. Tajam. Mematikan. Tapi kita tak tahu. Ternyata dalam kondisi ekstrim dingin. Konon landak saling mendekat, menghangatkan tubuhnya.

Landak dihadapkan pada 2 pilihan. Tetap berjauhan. Namun rawan diterjang kematian. Atau mereka saling mendekatkan. Sakit memang. Tapi sakit yang tidak mematikan.

Pun demikian kita yang bukan makhluk setengah malaikat. Ada saat-saat ketika kita berjarak. Ruang itulah yang mematikan. Celah yang bisa dirasuki setan, jin dan manusia.

Sebaliknya. Ketika kita berdekatan. Kehangatan hadir mengisi relung jiwa hingga tulang belulang. Namun keakraban itu acap mendatangkan gap, mispersepsi, salah paham. Selama tidak mematikan. Rasa sakit itu justru menyehatkan.

Ketahuilah.
Berharap meraup kawan tanpa cacat. Siap-siap kecewa berat.
Mencari jalinan ukuwwah tanpa keluh kesah. Siap-siap gelisah.
Kecewa. Sakit. Tersinggung. Semua lumrah.

Kita tak boleh lari. Sebab lari dari masalah cermin kita belum dewasa. Apalagi berbuat sesuka hati, seiring tongkat kuasa yang diselewengkan menjadi komando penentu hitam putih seseorang.

Berkaca pada landak. Tusukan durinya nan tajam. Justru menguatkan. Landak tahu. Jalin keselamatan dari cuaca dan situasi ekstrim, bukan dengan mencari aman. Tapi merasakan nyaman setiap duri kasih sayang.

Ukhuwwah landak mencengangkan!


Baca juga :