SILENT OPERATION PDIP DI PILKADA JAKARTA


SILENT OPERATION PDIP DI PILKADA JAKARTA

By: Tengku Zulkifli Usman*

(1) Saya semakin yakin PDIP bersama ahok, PDIP gak berani ambil resiko karena ahok sedang diuntungkan situasi karena sudah ada golkar di sampingnya.

(2) Paling deal politik nya akan lebih diperketat jika nnt PDIP benar benar dukung ahok, minimal kader PDIP yang akan dampingi ahok.

(3) Golkar, Nasdem, Hanura, Ahok sebenarnya sudah aman, pertama kalau PDIP maju sendiri mustahil menang kalau gak koalisi sama Gerindra PKS cs, kalau gabung ke Gerindra PKS maka PDIP bingung buat aturan, karena Gerindra PKS adalah partai yang sulit disetir berlebihan di jakarta.

(4) PDIP sengaja main di last minutes, seolah PDIP ingin bilang "gue penentu arah pilkada jakarta" wajar sih PDIP pemenang pemilu, partai yang "wajar" kalau agak sombong sedikit.

(5) Di depan ada Ahok, Setnov, Paloh, Wiranto, grup cina, di belakang ada Hendropriono, Luhut Panjaitan, Jokowi, grup taipan, ahok semakin lancar.

(6) Sandiaga Uno atau tokoh lain bisa saja diinginkan oleh warga DKI tapi sejarah mencatat bahwa tidak selamanya pemenang pemilu adalah mereka yang benar benar di inginkan rakyat, ini politik bung, apalagi di DKI, presiden terpilih saja masih kontroversi, hasil pilihan rakyat atau hasil pilihan konglomerat.

(7) Saya gak suka main "rasa" saya analisanya yang ril ril saja, meskipun tahun 2007 saya berjuang untuk Adang-Dani dan 2012 Berjuang untuk Hidayat-Didik, toh saya sebelum pilkada waktu itu saya sudah bilang bahwa Adang-Dani dan Hidayat-Didik akan kalah, dan benar adanya begitu.

(8) Kalau benar benar PDIP dukung ahok 2017, innalillahi wa inna ilaihi roji'un, umat islam akan digagalkan lagi untuk ke sekian kalinya, jangan pesimis, minimal kita penyeimbang, kita masih punya waktu kuasai ibukota, time is answer.

(9) PDIP, GOLKAR memang pemain utama saat ini, Nasdem kuda hitam, kalau ahok menang nanti, jakarta benar benar milik mafia, Semua posisi strategis milik cina, Nasdem dan Hanura paling dapat beberapa jatah kepala SKPD saja, pengalaman deal politik Nasdem di sumut saat dukung pasangangan Gatot-Tengku Erry, Gatot ngotot gak mau disetir, dilengserkan.

(10) Sekarang kita menunggu keputusan dan fatwa dari jalan Teuku Umar, kemungkinan akan keluar "dekrit" yang mengejutkan dalam bebarapa hari ini, GERINDRA PKS memang sedang pasang kuda kuda menunggu keputusan ini, istilahnya H2C, namun yakinlah, apapun keputusan Mega, Gerindar PKS bukan anak kemarin sore, Gerindra PKS adalah lawan berat di pilkada DKI, apapun kondisinya, Gerindra PKS adalah pemain penting, kalau PDIP penentu permainan, maka Gerindra PKS adalah wasit yang paling di takuti pemain yang mau main curang.

__
*Sumber: fb


Baca juga :