Reuters Sebut Pencopotan Arcandra Sebagai "Kesalahan Memalukan Pemerintahan Jokowi"


[portalpiyungan.com] Keputusan Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan dengan hormat Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar yang baru menjabat 20 hari mendapat sorotan dari media asing.

Salah satu nya dari media besar internasional Reuters yang berbasis di London, Inggris.

Kantor berita berbahasa Inggris Reuters mengutip pernyataan analis menyebut, pencopotan Arcandra Tahar setelah kurang dari tiga pekan menjabat merupakan sesuatu yang memalukan.

"It's an embarrassing failure on the part of the government to conduct even the most basic due diligence," 

Analis dari Concord Consulting, Keith Loveard, menjelaskan, pemecatan tersebut menjadi kesalahan yang memalukan dari pemerintahan Jokowi saat ini. “Ini kesalahan memalukan di bawah pemerintahan meski dengan uji kelayakan yang paling mendasar,” kata dia.

Ya. Urusan kewarganegaraan itu adalah HAL YANG PALING MENDASAR yang seharusnya hal mendasar ini menjadi perhatian pertama sebelum bio data yang lain.

Bagaimana mungkin hal mendasar "kewarganegaraan" ini tidak diperhatikan oleh pemerintah?

Ini sekaligus menjadi BUKTI PALING TELAK bahwa pemerintahan Indonesia dipimpin oleh Presiden Amatiran, seperti yang disampaikan ahli hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra.

"Jangan biarkan negara ini amburadul, jadi bahan olok-olok dan tertawaan bangsa-bangsa lain. Kita harus punya harga diri."

"Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNInya adalah tindakan yang memalukan."

"Kapan sih rakyat negeri ini akan sadar bahwa negara seharusnya dipimpin orang yang mengerti ngurusi negara, bukan amatiran melulu?"

Dan ini betul-betul memalukan. Ulah satu orang, tapi seluruh rakyat Indonesia menanggung malu.

Mungkin karena merasa malu, jadi tak umumkan sendiri pencopotan itu.

(link Reuters: http://www.reuters.com/article/us-indonesia-politics-idUSKCN10Q1CZ?il=0)


Baca juga :