Potret Keberagamaan di Brunei Darussalam, Antara Sultan dan Rakyatnya


Oleh: Rudi Wahyudi

Hampir sepekan di Brunei Darussalam, Negeri Berzikir. Mencoba memotret apa yang bisa dipotret. Banyak yang terpotret, tapi saya cuplik sekilas hal-hal yang saya lihat menarik saja tentang perilaku sosial dan keberagamaan di sana.

1) Hafal al-Qur'an diberi hadiah 1.000 Ringgit per bulan, senilai Rp. 9.600.000,- setiap 6 bulan dites hafalannya oleh Institut Tahfizh al-Qur'an. Berlaku hanya untuk warga Brunei.

2) Orang tua mendapat gaji tua dari raja senilai 300 ringgit atau Rp. 3.000.000,- kurang sedikit.

3) Banyak imam shalat yang ditunjuk Kerajaan TIDAK BISA baca al-Qur'an terutama golongan tua. Mereka hanya diajarkan menghafal surat-surat pendek, dulu dari PTIQ dan IIQ yang dikirim untuk mengajarkan mereka.

4) Negara satu mazhab fikih Syafi'iyah dan Akidah Asy'ariah, semua materi khutbah disensor dan ditulis oleh pemerintah, khatib tinggal baca saja dan berlaku diseluruh Brunei.

5) Tidak boleh mengadakan kumpulan massa dalam jumlah besar, tidak bisa mengadakan tabligh akbar ribuan massa seperti di Indonesia apalagi dangdutan masal. Berkumpul 3-5 di masjid mengadakan kajian bisa mendapat pengawasan.

6) Rakyatnya 90% tidak shalat di masjid bahkan TIDAK SHALAT 5 WAKTU di rumah mereka berdasarkan paparan Ustad Afandi, Syuriah NU Brunei yang sudah puluhan tahun di sana, cerita ini diaminkan juga oleh guru-guru ngaji di Indonesia yang puluhan tahun juga di sana.

7) Biarpun berjilbab tapi pergaulan mereka dengan lawan jenis sangat bebas bila sudah kenal, termasuk laki-laki menginap di rumah perempuan dan orang tuanya tidak masalah adalah hal lumrah.

8) Sultan saat ini, sangat dicintai rakyatnya dan beliau sultan terbaik dibandingkan sultan-sultan sebelumnya. Terutama di hari-hari ini, upayanya menghidupkana agama cukuplah kuat. Lupakan masa muda Sultan :)

9) Hukum Islam sudah berkali-kali Sultan minta laksanakan tapi perangkatnya, pejabat dan masyarakatnya jauh dari kata siap.

10) Orang Brunei umumnya senang bersedekah, prinsip mereka Shadaqah tadfaul Bala, sedekah menolak musibah :). Biarpun gak shalat, sedekah kuat :)

11) Santet menyantet adalah hal umum di sana, santet terbanyak biasanya memakai jasa suku Dayak. Ruqyah insya Allah laku, sebelum pulang ane juga diminta meruqyah toko :)

12) Masih banyak sebetulnya, tapi secara umum Brunei adalah negara yang kaya (ke-5) di dunia tetapi termasuk negara lemah. Di perbatasan bahkan Kesultanan sudah menyewa tentara Singapore menjaga perbatasan.

13) Masyarakatnya cenderung malas dan sangat tidak kompetitif, bahkan urusan motong rumput di jalan pun menjadi urusan negara. Rumput meninggi tanda anggaran lagi seret. Masyarakat yang malas tapi makmur :D

14) Guru agama cukup dihormati (takut kualat he..he..) tapi PRT dianggap rendah.

15) Kalau kita beruntung bertemu sultan di masjid saat shalat jumat, lalu berbincang-bincang kemudian sultan senang dengan kita, siap-siaplah pulang dengan membawa hadiah sultan antara Rp. 2000-5000 Ringgit atau 20-50 juta Rupiah. Tidak sedikit yang beruntung, cuma bertemu sultan agak sulit selain hari raya :)

*Sumber: fb


Baca juga :