By: Ust. Nandang Burhanudin
(1) Ternyata. Kudeta terhadap Presiden Mursi, bukan kudeta biasa. Tapi bagian dari implementasi Israel Raya.
(2) Tiga tahun AsSisi berkuasa (sejak 3 Juli 2013). Mesir bukan tambah maju. Tapi makin binasa. Kini. Krisis dollar menerjang Mesir.
(3) Mata uangnya lumpuh. Dari zaman Mursi 6.3 per dollar. Kini sudah terjun ke kisaran 13 LE perdollar. Di pasar gelap. Lebih nyungsep lagi.
(4) AlAzhar memfatwakan haram menyimpan dollar. Fatwa sebagai respon atas desakan AsSisi. Agar masyarakat segera menukar dollar simpanannya.
(5) Lebih parah lagi. AsSisi tengah mempersiapkan RUU amandemen soal kewarganegaraan yang otomatis berkaitan dengan hak kepemilikan.
(6) Di RUU made in AsSisi. Siapa saja bisa jadi WN Mesir asal membawa koper-koper dollar. Dampaknya? Mudah ditebak.
(7) Yahudi Mesir yang di era 60-an terusir. Kini bisa kembali memiliki ulang asset-asset mereka yang disita negara.
(8) WN Israel bisa memborong ribuan hektar tanah di Sinai. Terutama di Refah, Arish, atau Sharm Syaikh. Semakin mempermudah deklarasi Israel Raya.
(9) Terlebih. AsSisi sudah memberikan konsesi untuk pembuatan jalur pelayaran langsung ke Israel dari Suez Canal.
(10) Jadi. Jika saja Erdogan sukses dikudeta. Maka lengkap sudah petaka bagi umat Islam. Setelah Indonesia, Mesir, Bangladesh dikuasai boneka.
(11) Di titik ini. Rakyat Turki patut diacungi jempol. Mereka menolak skenario kembalinya Islamphobia ke tampuk kekuasaan.
(12) Ada yang terlentang di depan tank. Ada yang membakar ladangnya, aga asapnya menghalangi pesawat kudeta. Ada pula yang mengerahkan seluruh kendaraan pertanian ke jalan utama.
(13) Sayang. Umat Islam di Indonesia, Mesir, Bangladesh masih menganggap semua adalah HOAX. Setelah bangkrut dan diperbudak China, Yahudi. Baru siuman. Tidak ada kata terlambat. Lawan!