Kejar Jendral Pembeking Freddy Budiman, Panglima TNI: Kami Tidak Akan Libatkan LSM!



[portalpiyungan.com]  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo siap memburu oknum jenderal bintang II yang diduga mengawal pengiriman narkoba oleh Freddy Budiman yang sudah dieksekusi mati.

Adanya dugaan keterliba­tan oknum dari ketiga institusi aparat tersebut diungkap aktivis HAM, Haris Azhar, berdasar pengakuan Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan pada (2014) lalu.

Dalam tulisan tersebut, Freddy mengungkap adanya setoran sejumlah uang kepada oknum polisi, BNN, TNI, Lapas, dan Bea Cukai. Termasuk pernah menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua, di mana si jendral duduk di sampingnya saat menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta den­gan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba.

Menanggapi adanya dugaan keterlibatan TNI dalam jaringan Freddy, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan akan mengecek kebenaran du­gaan oknum jenderal bintang II dalam pengiriman narkoba oleh Freddy Budiman.

"Saya akan cek nanti kebe­narannya. Jika memang benar pasti kami proses," kata Gatot usai menghadiri acara perayaan 40 tahun pernikahan SBY dan Ani yang diselenggarakan di Djakarta Theater, Sarinah, Jakarta.

Gatot mengaku, dalam upaya penelusuran kebenaran identitas jenderal yang terlibat jaringan Freddy, pihaknya dengan tegas tidak akan merangkul pihak manapun selain sesama aparat penegak hukum.

Bukan dengan LSM seperti Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) meski telah menginfo­kan adanya keterlibatan oknum TNI dalam sindikat narkoba jaringan Freddy.

Karena menurutnya, pengece­kan cukup dilakukan secara internal.

"LSM bukan lembaga hukum? Saya akan bekerja sama dengan hukum," kata dia.

Selain menyebut adanya ok­num jenderal bintang II dalam pengiriman narkoba oleh Freddy, Haris juga menyebut ada keter­libatan oknum Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri. Di mana, Freddy mengaku selama menjadi pengedar narkoba sudah memberi uang sebesar Rp 450 miliar ke BNN, dan Rp 90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri.
Baca juga :