Oleh: Hakimuddin Salim*
(Kandidat doktor Universitas Islam Madinah, asal Klaten Jateng)
Ngomongin rokok, sedih rasanya lihat di eskalator, tangga, dan jalan-jalan menuju Masjidil Haram berceceran putung rokok. Ini jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.
Dan paling heran sama jama'ah haji yang sedang melakukan manasik, memakai kain ihram; klepas-klepus merokok. Padahal saat berihram, yang halal dan baik seperti parfum saja dilarang, lha ini malah ngerokok?
Kemarin di Madinah, sempat nemu jama'ah haji Indonesia yang merokok di area Masjid Nabawi. Mungkin karena di Indonesia terbiasa bebas merokok dimana saja, akhirnya kebawa.
"Assalamu'alaikum, maaf mohon untuk tidak merokok di area masjid Pak..." Sergah saya, meski yang bersangkutan kurang menghiraukan.
"Dari pada nanti Bapak ditangkap Askar," peringatan saya tahap kedua. Beliau mulai melepas rokok dari mulutnya, walau raut mukanya sewrti.
"Bapak mau kemana?" tanya saya mencoba untuk akrab.
"Mau ke Raudhah Mas," jawab bapak satunya yang tidak merokok.
"Kalau begitu, bapak salah arah. Mau saya antar ke Raudah?" tawar saya kepada mereka berdua.
Akhirnya mereka pun sumringah. Begitu sampai di depan Raudhah, saya pamit dan ingatkan kembali soal rokok. Baru bapak itu manggut-manggut setuju...
___
*dari status fb penulis (29/8/2016)