[portalpiyungan.com] Sebuah berita tentang ISIS dirilis oleh Kompas hari ini, Sabtu, 9 Juli 2016 pukul 10.49 WIB. Berita tersebut berjudul "ISIS Eksekusi Empat Pesepakbola Suriah di Depan Anak-Anak".
Cuplikan beritanya sebagai berikut:
Sekelompok penjahat Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengeksekusi empat pria pesepak bola Suriah atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi.
Situs berita The Sun, Jumat (8/7/2016) malam atau Sabtu (9/7/2016) pagi WIB, di Raqqa, ibu kota kekhalifahan ISIS di Suriah.
Eksekusi itu juga dilakukan setelah kelompok teror ISIS mengumumkan bahwa sepak bola dan olahraga lainnya haram karena hal itu berasal dari kultur kafir di Barat.
Para fanatis ISIS memenggal kepala empat pesepak bola Suriah atas tuduhan bahwa mereka telah menjadi mata-mata bagi kelompok YPG Turki, yang merupakan musuh bebuyutan ISIS.
Kelompok teror brutal itu mengunggah foto-foto tentang pemandangan merengerikan, di mana para korban tergeletak bersimbah darah ke akun Twitter mereka @Raqqa_SL.
Para korban kekejian terbaru ISIS itu adalah Osama Abu Kuwait, Ihsan Al Shuwaikh, Nehad Al Hussen, dan Ahmed Ahawakh.
Gambar-gambar yang diunggah ke Twitter itu memperlihatkan para korban dihabisi di depan sekelompok anak-anak mereka.
Setelah memenggal para pesepak bolah itu, bersama pria kelima lainnya yang tidak diidentifikasi, algojo ISIS yang “sakit” itu memaksa anak-anak untuk memeriksa mayat yang telah dimutilasi.
Empat pesepak bola yang menjadi korban pembunuhan biasanya bermain untuk tim beken setempat, bernama Al-Shabab, sebelum ISIS menguasasi Suriah utara, dua tahun yang lalu.
Bagi mereka yang tak paham kelompok Raqqa, berita Kompas di atas nampak biasa-biasa saja. Tapi bagi seorang netizen yang jeli seperti @robbysnt, Kompas telah melakukan kesalahan fatal dengan menuding kelompok anti ISIS yang bahkan para anggotanya telah dibunuh dengan keji oleh ISIS sebagai kelompok media milik ISIS.
@robbysnt pun menunjukkan beberapa berita yang menunjukkan bahwa kelompok Raqqa yang oleh Kompas dituding sebagai kelompok media milik ISIS, justru merupakan kelompok anti ISIS yang mendapat penghargaan dari dunia.
Berikut beberapa kicauan @robbysnt.
This news outlet @kompascom just post a news that say @Raqqa_SL is ISIS media outlets.
Hello @JulianRoepcke may be you can tell your fellow journalist at @kompascom that @Raqqa_SL isn't a media of ISIS
Kompas telah menyebut sebuah kelompok anti ISIS sebagai media ISIS
@kompascom
Nampaknya kompas tidak tahu bahwa ISIS sudah membunuh banyak anggota @Raqqa_SL
@kompascom
Apakah kompas tidak tahu bila @Raqqa_SL adalah penerima penghargaan dari penjuru dunia?
Ini forum internasional terakhir yg mengundang @Raqqa_SL sebagai tamu kehormatan...
@kompascom
Indonesia leading media write this "ISIS upload their atrocities through their Twitter acct @Raqqa_SL" @kompascom
Di dunia ini, kelompok yg menyebut @Raqqa_SL sebagai teroris adalah kelompok pro-assad, pro-iran, pro-putin.
Atas kesalahan yang sangat fatal ini, @robbysnt menyarankan agar Kompascom segera meminta maaf secara kepada RaqqaSL