JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus membangun komunikasi politik dengan parpol yang belum mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Seperti diketahui, Ahok akhirnya memutuskan maju melalui partai politik di Pilkada 2017 bersama Nasdem, Hanura dan Golkar.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Syakir Purnomo mengatakan komunikasi politik dirasa perlu agar partai yang belum mengusung Ahok, nantinya mampu berkolaisi di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
"PKS dan partai-partai lain akan membangun, berkolaborasi dalam kompetisi di Pilkada 2017 untuk melawan Pak Ahok," ujar Syakir saat dihubungi wartawan, Kamis (28/7/2016).
"Kami ingin yang terbaik untuk warga Jakarta. PKS akan terus berkomunikasi dengan Gerindra, Demokrat, PDI Perjuangan, PPP, PKB," katanya.
PDIP-PKS Ingin Cagub DKI yang Arif dan Bijaksana
Pada Sabtu (30/7) kemarin, Pengurus DPW PKS DKI Jakarta melakukan pertemuan dengan Pengurus DPD PDIP DKI Jakarta membahas Pilgub 2017. Kedua parpol sepakat menginginkan figur baru sebagai calon gubernur.
"Dalam pertemuan tadi kami berdua bersepakat untuk bersama-sama membangun Jakarta jadi lebih baik lagi sebagaimana saya yakin menjadi harapan masyarakat DKI," ujar Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo dalam jumpa pers di Restoran Abunawas, Jl Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (30/7/2016).
"Kami bersepakat kita ingin menghadirkan, pemimpin yang arif dan bijaksana, ke depannya, mudah-mudahan dengan pemimpin yang arif dan bijaksana, mampu berdialog bersosialisasi dengan baik kepada masyarakat," imbuh Syakir.
Sementara itu, Plt Ketua DPD DKI Bambang Dwi Hartono mengatakan pertemuan ini merupakan langkah awal untuk membangun kesepakatan dalam kontestasi Pilgub 5 tahunan.
"Intinya kami sepakat, mencari pemimpin yang arif dan bijaksana, dan kita punya asumsi, bahwa Jakarta ini kota besar, banyak SDM yang bagus," sebut Bambang.
Gerindra Inginkan Djarot atau Risma Jadi Cagub, Sandiaga Uno Cawagub
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno terlipih menjadi kandidat calon gubernur dari partainya. Namun demikian, ada skenario yang diusulkan Gerindra DKI yakni menggandeng PDIP dan menyandingkan Sandiaga dengan Djarot Saiful Hidayat atau Tri Rismaharini (Risma).
Sandiaga bisa saja tak menjadi calon gubernur bila Gerindra berkoalisi dengan PDIP, melainkan cukup menjadi calon wakil gubernur. Sebagaimana diketahui, kursi yang dimiliki Gerindra di DKI kurang banyak ketimbang PDIP, yakni 15 kursi dibanding 28 kursi. PDIP adalah satu-satunya partai yang bisa mencalonkan nama ke Pilgub DKI 2017 tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
"Kita berharap berkoalisi dengan PDIP, ini prioritas pertama," Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Gerindra, Syarif, kepada detikcom, Sabtu (30/7/2016).
Jika terjadi koalisi PDIP-Gerindra maka kabarnya PKS akan ikut mensupport walau cagub-cawagubnya bukan dari PKS.
Pernyataan Ketua Majelis Syuro PKS
Hingga saat ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memutuskan siapa bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung.
"PKS nunggu aja, masih belum kan masih dua bulan, Agustus September," kata Ketua Dewan Syuro PKS, Salim Assegaf usai menghadiri acara 40 tahun pernikahan Susilo Bambang Yudhoyono di Djakarta Theatre. Sabtu (30/7/2016).
Assegaf menuturkan, meski beberapa bakal calon sudah melakukan komunikasi, namun pihak PKS hingga saat ini belum menentukan siapa calon yang akan diusung.
"Sandiaga dan banyak kan yang sudah berkomunikasi dengan PKS cuma kita masih menunggu lawannya kan kuat juga, jadi masih menunggu," lanjut dia.
Meski begitu, hingga saat ini PKS masih membuka peluang bagi para bakal calon yang akan diusung nantinya.
"Kita membuka ada beberapa calon dan di luar juga welcome mungkin Gerindra, Demokrat, juga PDI-P," tutupnya.
Sumber: Suara.com, detik.com, okezone