[portalpiyungan.com] Presiden Joko Widodo mengatakan, mudik Lebaran tahun 2016 ini secara umum terkendali.
"Masih pada posisi yang bisa kami kelola, kami kendalikan," ujar Jokowi.
Adapun, kemacetan yang terjadi, Jokowi mengatakan, karena jumlah pemudik yang melonjak dibandingkan tahun lalu, terutama karena banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Soal kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jokowi berpendapat, terjadi karena belum terintegrasinya jalan tol setelah Pejagan-Pemalang, dengan ujung tol yang berada di Brebes Timur.
"Kalau sambung, dari Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, ya akan lancar," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, tol Pejagan-Pemalang yang baru diresmikannya pada Juni 2016 lalu memang salah satu ruas tol yang paling banyak digunakan pemudik.
Oleh sebab itu, ia berjanji akan segera menyelesaikan proyek-proyek jalan tol yang tersisa demi kelancaran arus lalu lintas di Pulau Jawa.
"Keterlambatan pembangunan itu sampai delapan tahun berhenti, ada yang 20 tahun. Hal-hal seperti itu harus diselesaikan," ujar Jokowi.
"Insya Allah dalam dua tahun bisa kami selesaikan," lanjut Jokowi.
Atas dasar anggapan bahwa semuanya aman dan terkendali, meski sudah jatuh korban, Jokowi menganggap tak perlu minta maaf.
Menanggapi pernyataan Jokowi ini, netizen pun bereaksi keras. Mereka menyayangkan pernyataan Jokowi yang bersikukuh bahwa kegiatan mudik tahun 2016 lancar, aman dan terkendali, padahal jelas sudah jatuh korban jiwa sebagai akibat macet berkepanjangan.
Jokowi memilih tetap arogan dan enggan meminta maaf, meski Tjahjo Kumolo sebagai Mendagri telah dengan kerendahanhati dan penuh keberanian meminta maaf kepada publik dan terutama keluarga korban atas musibah di tol Brebes.