Mungkinkah Nabi Nuh Mengimpor Kayu Jati dari Tanah Jawa?


Mungkinkah Nabi Nuh mengimpor kayu dari Tanah Jawa?

Apa kaitan Nabi Nuh dengan orang Turki dan orang China?

Begini...

Sekali waktu, barangkali Anda pernah membayangkan bagaimana bentuk bahtera Nabi Nuh, wahana besar yang disebut-sebut menyelamatkan umat manusia dari bencana banjir. Untuk jelasnya, tidak ada salahnya Anda bertandang dan datang ke Kentucky, Amerika Serikat. Kalau belum sanggup, yah ke KFC dulu, hehehe.

Di sana, sebuah komunitas telah membangun bahtera raksasa ala Nabi Nuh dengan biaya 100 juta dolar, yang panjangnya 170 meter, lebarnya 28 meter, dan tingginya bak gedung bertingkat tujuh. Menurut mereka, ini seukuran aslinya. Besar? Banget! Dan pastinya lebih besar rumah Anda yang cicilannya belum lunas-lunas, hehehe.

Sebelumnya, sekelompok peneliti dari dua negara yaitu Turki dan China, yang beranggotakan 15 orang (Laboratorium Noah’s Ark Minesteries International) yang juga membuat film dokumenter tentang Situs Kapal Nabi Nuh, telah menemukan bukti-bukti baru yang mengejutkan dan menakjubkan.

Ternyata fosil kayu purba yang terdapat di kapal Nabi Nuh tersebut berasal dari kayu jati purba yang tumbuh di Pulau Jawa. Ya, Pulau Jawa. Tapi, bukan itu yang jadi pokok pembahasan kita kali ini. Melainkan tentang ketidaktahuan Nabi Nuh dan nabi-nabi lainnya. Maksudnya? Begini.

- Nabi Nuh (Noah) belum tahu banjir besar yang akan melanda, ketika ia dan pengikutnya sungguh-sungguh membuat kapal. Ia melakukan itu semata-mata karena mengimani perintah Tuhan-nya.

- Nabi Ibrahim (Abraham) belum tahu domba pengganti bakal diturunkan, ketika ia berusaha menyembelih leher anaknya. Ia melakukan itu semata-mata karena mengimani perintah Tuhan-nya.

- Nabi Musa (Moses) belum tahu laut akan terbelah dan menenggelamkan musuh-musuhnya, saat ia mengetuk tongkatnya. Ia melakukan itu semata-mata karena mengimani perintah Tuhan-nya.

- Nabi Muhammad belum tahu Perang Badar akan dimenangkan, saat ia berangkat dengan jumlah pasukan yang pas-pasan. Ia melakukan itu semata-mata karena mengimani perintah Tuhan-nya

Rupanya, di balik KETIDAKTAHUAN kita dan di balik IMAN kita, mungkin saja Yang Maha Kuasa tengah menyiapkan keajaiban untuk kita. Nalar kadang tidak mampu menjangkaunya. Hanya yakin dan iman yang mampu menjangkaunya.

Begitulah. Seringkali, nalar semata tidak memadai. Hanya iman yang mampu menjembatani ketidaktahuan ini. Pemahaman inilah yang hendaknya kita terapkan dalam karier dan bisnis. Setelah diterapkan, insya Allah kita akan dipertemukan dengan jalan keluar dan keajaiban.

Saya yakin, yang beginian kita pernah mengalaminya. Sedikit atau banyak. Karena menginspirasi, tulisan ini boleh Anda share.

Sekian dari saya.

(Ippho Santosa)


Baca juga :