[portalpiyungan.com] Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia, menyatakan pemerintah sejak awal sama sekali tak mengantisipasi potensi kemacetan saat membangun ruas jalan tol Cipali-Pejagan-Brebes Timur.
"Waktu kunjungan ke Exit Tol Brebes Timur, kami sudah mengingatkan bahwa titik ini akan menjadi simpul kemacetan," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Minggu, 3 Juli 2016.
Politisi PKS itu menyatakan, pemerintah dalam merencanakan pembangunan ruas jalan tol tersebut tidak diiringi dengan prediksi penambahan jumlah moda transportasi di saat musim mudik Lebaran, khususnya mobil pribadi.
"Pemerintah hanya memprediksi kecepatan waktu dengan pembangunan tol, tapi okupansi jalan belum diprediksi," jelasnya.
Komisi V telah melakukan inspeksi terhadap jalur mudik Lebaran 2016. Dalam kunjungan yang dipimpin Yudi, ditemukan sejumlah kekurangan. Khususnya dalam hal rasio lebar badan jalan dengan volume kendaraan yang akan melintas di kala mudik Lebaran. Kunjungan itu dilakukan di jalur Pantura yang melintasi tol Cipali-Pejagan-Brebes Timur.
“Kita cemas dengan exit Tol Brebes Timur ini, yang akan menjadi titik kemacetan, ” ungkap Yudi saat pertemuan di exit Tol Brebes Timur pada Kamis, 23 juni 2016 lalu.
Politisi PKS ini meminta agar marka jalan Tol Pejagan - Brebes Timur untuk diganti warna catnya, dari warna putih dengan warna kuning, untuk membedakan batas jalan dengan trotoar. Yudi juga mengimbau Korlantas dan Kemenhub benar-benar memperhatikan dan melakukan rekayasa lalu lintas secara tepat dan cepat.
Sementara, lanjut Yudi, untuk titik kemacetan kedua di jalur Pantura Jateng ini berada di proyek jembatan Sipait, Pekalongan, Jawa Tengah.
“Tadi Kementerian PUPERA menyanggupi tanggal 30 Juni 2016 atau H-7 Lebaran bisa dibuka jalur ini meskipun pembangun belum selesai, dan hanya diselesaikan satu lajur saja,” jelasnya pada hari Senin, 27 Juni 2016 lalu.