Akhirnya Kemenkes Benarkan Macet Bisa Jadi Pemicu Jatuhnya Korban Jiwa



[portalpiyungan.com] Simpang siur informasi mengenai penyebab jatuhnya korban jiwa sebagai akibat macet panjang di ruas tol Pejagan - Brebes masih terus menghiasi ruang media sosial.

Kesimpangsiuran kabar tersebut dipicu oleh kurang akuratnya informasi dan update yang dimiliki oleh pejabat terkait dan ketidaksesuaian  data dengan issue yang beredar luas.

Sebagai contoh, rilis jumlah korban yang disebut oleh beberapa media, sebetulnya meliputi seluruh korban jiwa yang jatuh di ruas tol Pejagan - Brebes, termasuk korban laka lantas. Ketika rilis tersebut dipertanyakan oleh wartawan ke pihak kementerian kesehatan dan kementerian perhubungan, kedua kementerian tersebut sontak menolak untuk mengafirmasi bahwa kemacetan adalah penyebab jatuhnya korban jiwa.

Ada ketidaktelitian, baik dari pihak jurnalis dan media yang merilis berita maupun dari pihak kementerian terkait yang berusaha memberikan konfirmasi.

Akibatnya muncul kesimpangsiuran yang memicu pro kontra di masyarakat. Sebagian besar masyarakat balik menuding, ada pihak media yang memanfaatkan situasi untuk "menggoreng" issue. Sementara yang terjadi sesungguhnya, adalah adanya miss-informasi mengenai rilis korban dan penyebab kematian para korban dari pihak terkait.

Singkatnya, pihak terkait tersebut memberikan pernyataan terlalu cepat sebelum membaca teliti rilis dan berita yang beredar.

Sebagai contoh, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi yang terburu-buru memberikan pernyataan bahwa korban meninggal tidak berasal dari satu tempat dan waktu yang sama. Hal ini bisa terjadi, karena saat itu Oscar hanya berpegang pada rilis yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan daerah setempat. Sementara, para wartawan berpegang pada rilis faktual yang diperoleh dari masyarakat.

Memang beaar, bahwa tidak ada kematian yang disebabkan kemacetan. Sama seperti halnya argumen bahwa tak ada kematian yang disebabkan oleh rokok. Namun kiranya, pernyataan dari Kepala Pusat Penaggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yurianto bisa sedikit memberi gambaran mengenai proses jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa mudik kemarin.

Yurianto menjelaskan beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab korban meninggal antara lain kelelahan dan kekurangan cairan. Kondisi tersebut dapat berakibat fatal terlebih bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan pemudik dengan penyakit kronis (hipertensi, diabetes, jantung).

“Ditambah lagi kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta naiknya CO2,” kata Yuri.

Untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, Kemenkes mengingatkan masyarakat yang akan menjalani perjalanan jauh selama arus mudik dan balik Lebaran, agar selalu menjaga kesehatan dan mengutamakan keselamatan.


Baca juga :