Turki Telah Menunjukan Pada Dunia Bagaimana Sesungguhnya Membantu Sesama Manusia

(Presiden Erdogan dan ibu negara menggendong anak-anak Somalia)

[portalpiyungan.com] - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan meresmikan gedung kedutaan modern dan besar-besaran di Somalia hari ini, Jumat (3/6/2016), sebagai rangkaian kunjungan kenegaraan ke benua Afrika meliputi Uganda, Kenya, dan Somalia yang dimulai Selasa (31/5) kemarin.

Pembukaan kedutaan adalah simbol dari apa yang selama ini telah dilakukan Turki untuk Somalia sampai sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan dan indikasi yang jelas tentang apa yang akan Turki lakukan untuk negara miskin ini di masa depan.

Turki di bawah kepemimpinan Erdogan memperluas hubungan di seluruh Afrika, membuka kedutaan di seluruh benua dan mengirim Turkish Airlines (THY) ke 48 destinasi pada penerbangan yang dijadwalkan secara rutin. Hal ini tidak hanya untuk menjalin hubungan bisnis yang baik dengan negara-negara Afrika, tetapi ini merupakan basis "win-win" yang telah meyakinkan rekan-rekan Afrika bahwa Turki tidak memasuki benua itu untuk mengeksploitasi kekayaan Afrika, seperti kolonial Barat, yang tidak memberikan kembali imbalan apa pun.

Para pemimpin Afrika baik di Afrika timur dan barat telah melihat dengan jelas bahwa Turki telah memasuki wilayah mereka dan telah memberikan kepada Afrika lebih dari yang Turki ambil. Badan Kerjasama dan Pembangunan Turki (TIKA, dibawah kepresidenan Turki) telah memiliki kantor di 14 lokasi di seluruh benua Afrika yang memberikan bantuan dan melakukan banyak proyek-proyek infrastruktur yang telah membuat dampak bagus di negara-negara yang telah dibantu. Yayasan dan LSM Turki juga telah melayani dengan baik di Afrika dan membuat dampak positif.

(Ibu Negara Emine Erdogan saat menyerahkan bantuan kursi roda otomatis untuk penyandang cacat Kenya, 2 Juni 2016)

Presiden Erdogan selalu mengatakan kepada Afrika bahwa Turki datang ke benua sebagai mitra, bukan sebagai "saudara besar" (Big Brother) seperti negara Barat yang telah penghisap darah dalam dekade terakhir dan telah membuktikan ini melalui tindakannya. $ 55 juta yang dikumpulkan oleh PBB untuk membantu Somalia hanya menguap dan tidak ada yang dapat menunjukkan proyek nyata yang telah dilakukan di Somalia dengan dana itu.

Di Somalia, Turki telah menghabiskan hampir $ 500 juta untuk membangun rumah sakit, jalan, dan semua jenis proyek infrastruktur. Turki dan terutama Erdogan telah memenangkan hati rakyat Somalia dari semua lapisan masyarakat. Banyak anak-anak di Somalia telah dinamai Erdogan, sosok yang telah dan terus berjuang untuk membawa Somalia keluar dari kemiskinan dan kelaparan dan mendorongnya ke dalam abad ke-21. Turki telah berbaur dengan orang banyak meskipun dilanda ancaman teroris dan dengan demikian telah memenangkan rasa hormat yang mendalam dari masyarakat.

Turki juga telah berhasil membangun terobosan di Somalia dengan mempertemukan kelompok-kelompok oposisi sehingga membantu menemukan solusi politik untuk krisis di negara itu.

(Presiden Erogan saat menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Makarere University Uganda, 1 Juni 2016)

Mengapa Turki melakukan semua ini?

Salah satu alasan, tentu saja, adalah kebijakan umum Turki memasuki Afrika secara politik dan ekonomi.

Alasan lain dan yang lebih penting adalah kenyataan bahwa kebijakan luar negeri Turki ditentukan dengan gagasan "membantu kemanusiaan" (helping humanity), dengan penekanan khusus pada komunitas Muslim. Itu sebabnya sementara semua negara-negara lain dan terutama Eropa memandang rendah migran Suriah "sebagai hama yang harus dibasmi" (as bugs to be crushed), Turki menganggap mereka sebagai orang-orang yang telah kehilangan rumah mereka dan melarikan diri perang dan harus diberikan tempat tinggal dan kenyamanan. Itulah sebabnya Turki telah menampung 3 juta warga Suriah dan telah menghabiskan $ 10 miliar untuk menjaga rasa aman mereka.

Ini adalah mentalitas yang memotivasi Erdogan untuk memperpanjang tangan membantu tangan lemah di Afrika dan terutama di Somalia. Tidak menjadi masalah orang-orang Eropa mencoba untuk menggambarkan Erdogan sebagai diktator dan mencoba untuk meremehkan dia...

Penulis: İLNUR ÇEVIK (@ilnurcevik)

Sumber: Daily Sabah, 3 Juni 2016


Baca juga :