TERUNGKAP! Mayoritas Aktivis Teman Ahok Berasal dari Lembaga Konsultan Cyrus


Jakarta - Sejumlah petinggi Teman Ahok, kelompok pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon perorangan di Pilkada DKI 2017, ternyata bukan orang jauh Cyrus Network.

Bahkan, sebagian besar aktivis Teman Ahok berasal dari lembaga konsultan politik pemenangan Ahok yang dipimpin Hasan Nasbi itu. Hasan tak menampik telah menggagas dan mendanai tahap awal Teman Ahok. “Kalau itu, gue akui,” katanya seperti dikutip dari Majalah Tempo, edisi 20-26 Juni 2016, dengan cover story “Duit Reklamasi untuk Teman-teman Ahok.”

Menurut pengakuan mantan Managing Director Cyrus Network Andreas Bertoni kepada penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi pada 15 April 2016 lalu, Teman Ahok didesain oleh Cyrus dan Sunny Tanuwidjaja, anggota Staf Khusus Ahok.

Cyrus juga menyiapkan proposal senilai Rp 30 miliar untuk membentuk Teman Ahok dan pengumpulan dukungan untuk Ahok. Tapi, keterangan Andreas soal proposal Rp 30 miliar dibantah oleh Hasan.

Dalam tulisan berjudul “Proposal Dahulu Relawan Kemudian” dipaparkan bahwa juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, pernah magang di Cyrus sejak Juni 2013 hingga 2014. Salah satu pendiri Teman Ahok, Aditya Yogi Prabowo, pun masih memiliki kaitan dengan Ahok, nama panggilan Basuki.

Aditya pernah bekerja di bawah anggota Staf Khusus Ahok, Michael Sianipar, yang bertugas membuat pertemuan agenda pemerintah, seperti Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Ketika Joko Widodo-Ahok terpilih memimpin Jakarta, Aditya menjadi Koordinator wilayah Kelurahan Senen, Jakarta Pusat.

Menurut Hasan, jaringan Teman Ahok adalah kelanjutan Relawan Jakarta Baru saat pemenangan Jokowi-Ahok pada 2012. Ketika itu, Cyrus merekrut 15 ribu orang untuk mengawal pasangan ini, sesuai dengan jumlah tempat pemungutan suara di Jakarta.

Di komunitas itulah Hasan bertemu dengan orang-orang yang belakangan menjadi para pendiri Teman Ahok. Amalia Ayuningtyas, misalnya, ketika itu masih kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Hasan bahkan mengerahkan sumber daya Cyrus Network untuk melatih Teman Ahok antara lain dalam strategi kampanye, pemasaran, dan membangun citra di depan publik. Teman Ahok juga diberi ruang kerja di sebuah kantor di samping kantor Cyrus di kawasan Pejaten. “Daripada tak dipakai,” kata Hasan.

Dia pun memberikan dana tunai Rp 500 juta yang disebut sebagai saweran. Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastono, mengatakan duit itu dipakai untuk persiapan awal ke lapangan, seperti buat mencetak formulir dukungan dan cendera mata. (TEMPO)


Baca juga :