[portalpiyungan.com] Guna menekan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80.000/kg sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya saat bulan puasa dan Lebaran, pemerintah menggelar Operasi Pasar (OP) Di DKI Jakarta secara besar-besaran dengan menjual daging beku impor kualitas rendah seharga Rp 75.000-80.000/kg.
Namun kebijakan ini oleh Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo alias Pakde Karwo tidak akan diterapkan di Jawa Timur salah satu alasannya masih meragukan kehalalalan/cara menyembelihnya.
"Banyak permintaan agar Jatim meniru DKI Jakarta menjual daging murah bersubsidi. Saya tegaskan Jatim tidak bisa mengikuti," kata gubernur Jatim melalui akun twitternya
"Karena Warga Jatim masih suka daging segar bukan daging beku. Selain itu, saya meragukan cara menyemblih daging import itu," lanjutnya.
"Stok daging di Jatim juga mencukupi. Harga tidak terlampau tinggi di daerah ada yang Rp95 ribu hanya di kota Rp105 ribu," ujarnya.
"Jatim masih fokus pada upaya penurunan harga gula, beras, minyak dan telur. Insya allah dengan dukungan warga harga bisa turun," sebut Pakde Karwo.
Saat ada netizen yang menyebut kenapa tidak mengikuti kebijakan Presiden Jokowi menjual daging beku Rp 80.000/kg, Pakde Karwo menegaskan: "Jatim tetap tidak bisa, sebab warga Jatim sudah daging segar. Kalau beku malah nggak laku".
Sikap Gubernur Jatim Pakde Karwo tak mau jual daging impor yang diragukan cara menyembelihnya selaras dengan anjuran Rasulullah SAW:
دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ
"Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu." [Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan an-Nasâ`i. At-Tirmidzi berkata: Hadits hasan shahîh]
Langkah Pakde Karwo ini mendapat apresiasi publik.
"Pemimpin itu tanggung jawabnya dunia akhirat, dan @pakdekarwo1950 paham itu. Barakallah, pak de..." komen @OnyaAza.
"Bangga jadi warga jatim!" ujar netizen @iyang_3am.