Membaca Al-Quran Walaupun Tanpa Mengetahui Artinya TETAP BERPAHALA


Pertanyaan:
Assalamualaikum
Apa hukumnya orang membaca Al-Qur'an tapi tidak tahu maknanya?

Jawaban:

Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh

Alloh telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang membaca al-Qur'an yang dihitung berdasarkan huruf yang dibaca, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam;

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabulloh (al-qur'an), maka dia akan mendapatkan satu pahala kebaikan, dan kebaikan tadi dilipat gandakan sampai sepuluh kali. Aku  tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif itu satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (Sunan Turmudzi, no.2910)

Pahala bagi orang yang membaca al-Qur'an ini bukan hanya diperuntukkan bagi orang yang membaca dan tau artinya saja, namun juga bagi orang yang membacanya meskipun tak mengerti artinya, hal ini berbeda dengan ketentuan dalam dzikir dimana orang yang berdzikir hanya akan mendapatkan pahala jika ia mengerti artinya, meskipun hanya secara umum saja.

 Diriwayatkan dari Imam Ahmad bin Hanbal rohimahulloh, beliau berkata;

رأيت الله عز وجل في المنام فقلت يا رب ما أفضل ما تقرب به المتقربون إليك قال بكلامي يا أحمد قال قلت يا رب بفهم أو بغير فهم قال بفهم وبغير فهم

"Aku (Imam Ahmad) bermimpi bertemu dengan Alloh azza wajalla saat tidur, lalu aku bertanya: "Wahai Tuhanku, amal apa yang paling utama dikerjakan oleh orang-orang yang ingin mendekatkan diri kepada Engkau ?" Alloh menjawab: ""Dengan firmanku (membaca al-qur'an) wahai Ahmad", beliau (Imam Ahmad) bertanya lagi: "(membaca) dengan memahami artinya atau tanpa memahami artinya?" Alloh menjawab: "Dengan memahami artinya ataupun tidak memahami artinya". [Ihya Ulumuddin]

Hanya saja pahala yang didapatkan orang yang memahami al-qur'an yang dibaca lebih banyak, sebab ia mendapatkan pahala dari merenungi isi kandungan ayat-ayat al-quran, dan sebenarnya merenungi isi kandungan al-qur'an itulah tujuan utama diturunkannya al-qur'an, sebagaimana firman Alloh;

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

"(ini adalah) Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Q.S. Shood: 29)

Maka, sudah sepatutnya bagi orang islam untuk berusaha memahami isi dari al-qur'an, bukan hanya bisa membacanya saja. Wallohu a'lam.

Referensi :
1. Sunan At-Turmudzi, Juz : 5  Hal : 175
2. Hasyiyah Al-Bujairomi Alal Khotib, Juz : 1  Hal : 228-229
3. Ihya' Ulumid Din, Juz : 1  Hal : 274
4. At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur'an, Hal : 65-66

Ibarot:

Sunan At-Turmudzi, Juz : 5  Hal : 175

2910 - حدثنا محمد بن بشار قال: حدثنا أبو بكر الحنفي قال: حدثنا الضحاك بن عثمان، عن أيوب بن موسى، قال: سمعت محمد بن كعب القرظي يقول: سمعت عبد الله بن مسعود، يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة، والحسنة بعشر أمثالها، لا أقول الم حرف، ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف» [ص:176] ويروى هذا الحديث من غير هذا الوجه عن ابن مسعود «، رواه أبو الأحوص، عن ابن مسعود،» رفعه بعضهم ووقفه بعضهم عن ابن مسعود "،: «هذا حديث حسن صحيح غريب من هذا الوجه» سمعت قتيبة بن سعيد، يقول: «بلغني أن محمد بن كعب القرظي ولد في حياة النبي صلى الله عليه وسلم» ومحمد بن كعب يكنى أبا حمزة

Hasyiyah Al-Bujairomi Alal Khotib, Juz : 1  Hal : 228-229

وسن إدامة نظر محل سجوده) لأنها أقرب إلى الخشوع نعم يسن كما في المجموع في التشهد أن لا يجاوز بصره إشارته لحديث فيه. (وخشوع) وهو حضور القلب وسكون الجوارح لآية {قد أفلح المؤمنون} [المؤمنون: 1] . (وتدبر قراءة) أي: تأملها قال تعالى كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته
.....................................
[حاشية البجيرمي]
قوله: أي: تأملها) والظاهر أن المراد بالتأمل إدراك معناه ولو بوجه، ومن الوجه الكافي أن يتصور أن في التسبيح والتحميد ونحوهما تعظيما لله وثناء عليه فلا يثاب على الذكر إلا إن عرف معناه ولو إجمالا بخلاف القرآن فإنه يثاب عليه مطلقا لأنه متعبد بتلاوته. اهـ. ع ش على م ر

Ihya' Ulumid Din, Juz : 1  Hal : 274

وقال أحمد بن حنبل رأيت الله عز وجل في المنام فقلت يا رب ما أفضل ما تقرب به المتقربون إليك قال بكلامي يا أحمد قال قلت يا رب بفهم أو بغير فهم قال بفهم وبغير فهم

At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur'an, Hal : 65-66

فصل : فإذا شرع في القراءة فليكن شأنه الخشوع والتدبر عند القراءة والدلائل عليه أكثر من أن تحصر وأشهر وأظهر من أن تذكر فهو المقصود المطلوب وبه تنشرح الصدور وتستنير القلوب قال الله عز وجل (أفلا يتدبرون القرآن) وقال تعالى (كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته) والأحاديث فيه كثيرة وأقاويل السلف فيه مشهورة

Sumber: fikihkontemporer

***

TAMBAHAN:

Hadits-hadits berikut sangat jelas menunjukan keutamaan "MEMBACA" Al-Quran, tanpa menyebut harus memahaminya sebagai syarat.

1. Orang yang Baca Al-Quran dengan Yang Tidak Baca Berbeda

Salah satu nash hadits secara tegas membandingkan orang yang membaca Al-Quran dengan yang tidak membaca Al-Quran.

Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits ini jelas sekali bahwa sekedar membaca Al-Quran atau tidak membacasudah membedakan kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Quran.

2. Bersama Malaikat

Hadits ini juga sangat eksplisit menyebutkan tentang orang yang membaca Al-Quran, yaitu dijanjikan Allah akan di tempat bersama dengan para malaikat.

Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim)

Semakin tegas lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala. Jelas menunjukkan tentang pentingnya membaca Al-Quran.

3. Bacaan Quran adalah Syafaat

Selain itu juga kita temukan adanya dalil yang menyebutkan tentang salah satu fungsi bacaan Quran sebagai syafaat yang akan menolong kita di hari akhir nanti.

Dari Abu Umamah Al-Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (HR Muslim)


Baca juga :