Ketar Ketir Hadapi Kekuatan Rakyat, Polisi Ngaku Dapat Telpon Dari Jokowi Untuk Cegah Demo Tangkap Ahok



Gerakan unjuk rasa #TangkapAok yang sedianya berlangsung di depan  kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta, kemarin, 2 Juni 2016 dijegal oleh Polisi.

Salah satu tokoh yang mendukung aksi ini, musisi Ahmad Dhani, mendapat hambatan cukup serius dari pihak Kepolisian.

Sebelum acara yang rencananya digelar bersamaan dengan  musik Ahmad Dhani itu ada insiden dengan aparat berwajib. Ternyata, truk sound system, sebuah mobil dan lima orang kru yang disebut staf Dhani, dini harinya pukul 03.00 WIB ditahan polisi.

Polisi tidak mengizinkan penggunaan truk karena bikin macet. Polisi jugalah yang melarang massa berunjuk rasa di depan gedung lama KPK. Buntutnya, Dhani juga tak jadi tampil di panggung rakyat itu. Panggung Rakyat Tanpa Ahok pun tak jadi digelar.

Dhani menyalahkan polisi sebagai pihak yang membatalkan meski dengan nada guyon.

"Enggak jadi demo hari ini, dibatalkan oleh kepolisian. di samping gedung lama KPK, Jakarta, Kamis, 2 Juni 2016

Tak hanya mobil sound system-nya saja yang ditahan polisi. Ahmad Dhani mengaku, dirinya ditelpon Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti terkait rencana aksi unjuk rasa di gedung KPK. Menurut Dhani, Dirkrimum Polda Metro melarang untuk melakukan demo atas instruksi dari Presiden RI.

"Saya kemarin ditelpon Dirkrimum. Pak Dir bicara ke saya katanya instruksi Presiden enggak boleh demo di KPK," lanjut Dhani..

Dhani menyatakan keheranannya dengan larangan tersebut. Apalagi larangan itu berasal dari Presiden langsung.

"Kenapa Presiden ngurusin demo di KPK," tanya Dhani heran..


Baca juga :