Mereka sudah mensinyalir bahwa kelak 'kemanusiaan' itu bisa diberlakukan dengan tebang pilih. Yang itu dibantu... yang ini dibiarkan.
Itu sebabnya mereka merumuskan dengan cermat sila kedua: "Kemanusiaan yang adil dan beradab". 'Adil' dengan huruf tebal. Bahwa implementasi rasa kemanusiaan harus adil. Tidak membeda-bedakan siapa dan di mana yang harus dibantu.
Sangat baik membantu ibu2 pedagang yang diperlakukan tidak manusiawi oleh aparat di Serang (sekali lagi: aparat). Namun Anda tak menutup mata, telinga dan hati, kan: Luar Batang? Atau Papua? Atau di manapun?
Kemanusiaan itu tidak pilih-pilih. Itu jika kita menghargai jerih payah para pendiri Republik ini. Jika anda pilih-pilih... Anda punya agenda apa sih sebenarnya?
(Joko Santoso HP)
Itu sebabnya mereka merumuskan dengan cermat sila kedua: "Kemanusiaan yang adil dan beradab". 'Adil' dengan huruf tebal. Bahwa implementasi rasa kemanusiaan harus adil. Tidak membeda-bedakan siapa dan di mana yang harus dibantu.
Sangat baik membantu ibu2 pedagang yang diperlakukan tidak manusiawi oleh aparat di Serang (sekali lagi: aparat). Namun Anda tak menutup mata, telinga dan hati, kan: Luar Batang? Atau Papua? Atau di manapun?
Kemanusiaan itu tidak pilih-pilih. Itu jika kita menghargai jerih payah para pendiri Republik ini. Jika anda pilih-pilih... Anda punya agenda apa sih sebenarnya?
(Joko Santoso HP)