'Kebohongan' Teman Ahok terkait Pendapatan Merchandise Capai 5 Milyar


Teman Ahok melalui salah satu Pendirinya yaitu Amalia Ayuningtyas mengatakan bahwa pendapatan Teman Ahok yang berasal dari penjualan Merchandise terhitung selama satu tahun omzetnya telah mencapai 5 Milyar.

Dilaman website Teman Ahok terangkum juga laporan keuangan atas pendapatan penjualan Merchandise terhitung sejak bulan Juni 2015 sampai dengan Desember 2015; dalam penjualan merchandise selama 7 bulan 2015 pendapatannya total sebesar 2.674.000.000 dari penjualan kaos, gelang, gantungan kunci dan sebagainya.

Laporan keuangan Teman Ahok hanya sampai pada bulan desember 2015, sementara untuk laporan keuangan untuk bulan Januari sampai dengan Mei 2016 tidak atau belum dilaporkan; namun Amalia Ayuningtyas katakan bahwa hasil penjualan Merchandise telah capai angka 5 Milyar rupiah.

Artinya, pendapatan merchandise selama Januari sampai dengan Mei 2016 adalah sebesar Rp 2.326.000.000 (2 Miliar) atau sebesar Rp 465.000.000 (465 JUTA) per bulan nya.

Pendapatan dari penjualan Merchandise berupa kaos, gantungan kunci, gelang dan sebagainya dalam sebulannya mencapai angka rata rata 400 juta an per bulan?!

Yang mungkin jadi pertanyaannya adalah percayakah anda dengan hasil penjualan merchandise yang dilakukan oleh Teman Ahok tersebut?

Karena untuk mencapai omzet penjualan rata rata 400 juta sebulan dibutuhkan operasi pemasaran yang sangat luar biasa; dari jumlah kuantitas yang dijual, branded nya produk yang djual, berapa luas wilayah penjualan, hingga beragamnya jenis produk yang dijual dengan harga yang cukup mahal.

Logikanya, berapa besar booth Teman Ahok tempat pengumpulan KTP untuk Ahok dimana penjualan merchandise juga dilakukan, berapa banyak booth yang ada, hingga berapa banyak pengunjung yang membeli merchandise yang dijual.

Pertanyaan yang mungkin harus dijawab oleh Teman Ahok sehingga transparansi atas pendapatan atas omzet penjualan merchandise jelas dimata publik.

Angka 5 Milyar dalam 12 bulan atas penjualan Merchandise, sungguh angka yang fantastik kalau seandainya Ahok adalah sebuah ikon yang membuat warga Jakarta harus membeli segala hal berbau tentang Ahok; tapi apakah mungkin demikian?

Warga Jakarta memiliki banyak pertimbangan didalam niat untuk membeli sebuah produk entah itu kaos, gelas, ataupun gelang sekalipun; menimbang kebutuhan dan harga produk itu sendiri.

Artinya kalau tidak butuh butuh banget, jarang dilakukan sebuah transaksi pembelian, kecuali alasan fanatik semata; nah, pertanyaannya adalah seberapa fanatik warga Jakarta sehingga harus membeli merchandise berbau ahok?

(by Adityawarman @aditnamasaya)

Sumber: http://lingkarannews.com/kebohongan-teman-ahok-terkait-pendapatan-merchandise-capai-5-milyar/

Baca juga :