Kebaikan Imam Masjid Saudi Mengantarkan 9 Pekerja China Masuk Islam


[portalpiyungan.com] Sedikitnya 9 orang pekerja China memutuskan untuk memeluk Islam setelah terkesan dengan kebaikan perilaku seorang imam masjid dan jamaah sebuah masjid di Arab Saudi.

Dr. Walid Ajaji, seorang imam masjid di Jeddah, mengatakan sepekan lalu para jamaah menemukan sekelompok pekerja asal China tidur di kardus-kardus tidak jauh dari masjid.

Imam dengan bantuan para jamaah kemudian memberikan tempat berteduh yang layak di sekitar halaman masjid, serta menyediakan makan dan minuman untuk pekerja China itu.

Oleh karena mereka bukan Muslim, para pekerja China itu awalnya ketakutan. Mereka mengira orang-orang Muslim di sana akan memperlakukan mereka dengan buruk. Di luar dugaan, mereka justru diperlakukan sangat baik dan manusiawi oleh jamaah masjid.

Imam masjid itu bahkan mengontak pihak Kedutaan China untuk mencari tahu kemungkinan untuk memulangkan para pekerja itu kembali ke rumahnya dengan selamat.

Dr. Ajaji mengatakan, para buruh itu meninggalkan pekerjaannya karena gaji selama 9 bulan tidak dibayar dan mereka diperlakukan dengan buruk.

Tentu saja apa yang mereka alami menimbulkan kesan buruk terhadap Kerajaan Saudi dan orang-orang di sana. Namun, persepsi para buruh itu kemudian berubah setelah imam dan jamaah masjid justru dengan tulus memberikan bantuan kepada mereka.

Menurut Dr. Ajaji, para buruh itu juga diberi penjelasan apa itu sesungguhnya Islam dan seperti apa Muslim yang sejati. Oleh karena para buruh itu menyaksikan sendiri kebaikan kaum Muslim, akhirnya mereka memutuskan untuk memeluk Islam.

Sekelompok buruh itu mengatakan setelah melaksanakan shalat Jumat yang pertama kalinya, mereka akan kembali ke negara asal dengan identitas sebagai Muslim, lapor Arab News Selasa (21/6/2016).

“Tidak lama lagi kami akan pergi kembali ke negara kami, tetapi dengan membawa serta agama baru kami dan kenangan indah akan orang-orang baik ini yang membawa kami kepada cahaya agama ini dengan perlakuan yang baik, tindak-tanduk yang baik dan sikap lemah lembut,” kata salah satu pekerja asal negeri tirai bambu itu.*(Hidayatullah)

Baca juga :