[portalpiyungan.com] Presiden Joko Widodo menginginkan agar setiap perayaan Lebaran di Indonesia terjadi diskon harga barang secara besar-besaran dan bukan malah sebaliknya terjadi kenaikan harga seperti yang terjadi selama ini.
"Saya hanya membayangkan seperti negara lain, misalnya akhir tahun saat Natal atau Tahun Baru yang justru diskon besar-besaran. Di mana-mana diskon. Mau Idul fitri, saya bayangkan banyak diskon. Harusnya Idul Fitri banyak diskon," kata Jokowi, di Istana Kepresidenan, Selasa (7/06/2016), dikutip Rimanews.
Kepala Negara mengatakan diskon harga menjelang Idul Fitri pasti bisa terjadi di Indonesia karena hal itu sudah terjadi di negara lain menjelang hari besar keagamaan.
"Tempat lain bisa, kenapa kita gak bisa. Kalau Idul Fitri, malah cepat-cepatan menaikkan harga. Ini yang harus dilakukan perubahan. Saya yakin itu mampu kita lakukan," katanya.
Pemerintah ingin harga pangan menjelang hari raya Idul Fitri bisa terjaga. Presiden Joko Widodo berharap pergerakan harga pangan di Indonesia bisa seperti negara lain yang ramai diskon kala memasuki hari raya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi menargetkan harga daging bisa turun menjadi Rp 80.000/kg di momen Ramadan dan Idul Fitri, namun kenyataan harga daging di pasar masih sangat tinggi bisa mencapai Rp 130.000/kg.
Padahal pada Maret lalu, Presiden Widodo pernah mengatakan bahwa ia akan mengubah tradisi harga naik menjelang Lebaran.
Seperti yang dikatakan dalam sebuah video arsip Kompas TV pada 26 Maret lalu, Presiden menyebut para menteri telah diminta untuk menurunkan harga.
Yang dimaksud adalah harga-harga yang dikenakan untuk kebutuhan pokok.
"Hal-hal yang menjadi rutinitas kita bertahun-tahun, yaitu setiap akan Lebaran harga naik," demikian katanya.
"Tahun ini coba kita jungkir balik, jadi harganya turun. Ini akan menjadi target kita," tegas Presiden Jokowi saat itu.
Berbagai upaya sudah dilakukan, diantaranya dengan impor besar-besaran daging beku (kualitas rendah harga murah yang penting rasanya sama, katanya) dan operasi pasar.
Namun sepertinya belum berhasil. Sekarang minta diskon.
Jangan sampai nanti ada kejadian pedagang bilang: "Mau diskon? Sana minta sama Jokowi".