by Canny Watae
Dua hari berturut-turut, penyiar-penyiar di dua stasiun radio berbeda di Makassar, terdengar "menjadi bingung sendiri" menyampaikan kabar seputar harga daging sapi. Seperti biasa, protap pagi kita di hari kerja "I just call" (Ai jas kol = antar jemput anak skolah) dan "Abidin" (Antar Bini Dinas), denger2in radio adalah the best choice.
Penyiar di radio pertama, kemarin, bilang: "Soal harga daging, Jokowi tidak mau tahu... pokoknya harus turun ke harga 80 ribu". Diikuti kata "He he he" dari bibirnya sendiri, si penyiar kemudian ngomong: "Ini maksudnya apa ya?"
Para penyiar di radio kedua (siaran tandem, pake dua penyiar), pagi tadi, saling sahut. Penyiar1: "Sudah diperintahkan agar harga daging turun". Penyiar2: "Harga daging bisa-kah diperintah-perintah?". Lalu keduanya ketawa lepas.
Begitulah, "dampak" dari eksekusi pemerintahan yang "kebingungan". Bingungnya turun ke bawah. Jokowi maunya harga daging, khususnya menjelang momen "high demand- season" Ramadhan dan Lebaran, turun. Dalam versi sesumbar, ia bilang "jungkir-balik" harga.
Jokowi nampaknya masih mengandalkan pencitraan. Momen Ramadhan dan Lebaran yang "patuh" pada hukum "supply-demand" ini empuk untuk dijadikan bahan cetak citra. "Demand" naik, harga naik. Itulah hukum ekonominya (yang selama ini belum terpatahkan, khususnya di dunia persilatan daging). Jokowi mencoba dengan intervensi pada sisi "Supply". Dengar-dengar impor daging (dan juga sapi-nya) meningkat (bertolak belakang dengan janji manis kampanye tempo hari untuk membatasi impor).
Namun, alih-alih harga turun, sampai hari ini data dari berbagai ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja langsung di pasar, harga daging ternyata tidak di kisaran 80 ribu per-kilo (ambang "standar" beberapa waktu belakangan ini).
Dan Jokowi nampaknya mulai serba-salah dengan sesumbarnya. Respon dia terhadap harga daging yang tak kunjung memenuhi sesumbar itu mulai berubah menjadi pendekatan "pokoknya tidak mau tahu, harga harus turun". Tipe respon yang terdengar frustatif. Bingung sendiri. Kebingungan yang terbaca dengan mudah.[]