[portalpiyungan.com] LONDON - Para guru di sekolah negeri di Inggris mengapresiasi sejumlah murid muslim yang menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah, bertepatan dengan musim panas yang waktu siangnya cukup panjang (sekitar 18 jam puasa, dari jam 02.20-21.15).
"Guru di Colchester Academy sangat mengapreasi para murid yang menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan," ujar seorang siswa setempat, Syarifah Azzahra (11) di London, Kamis (9/6/2016).
Syarifah yang menjalani ibadah puasa pada musim panas untuk kedua kalinya mengakui banyak guru dan teman-temannya yang bertanya tentang puasa. "Mereka binggung selama puasa tidak boleh makan dan minum," ujarnya.
Syarifah putri pasangan Ahmad Jamaan dan Yuslenita Muda yang tengah mengambil Phd di Essex University yang saat ini duduk di bangku kelas tujuh itu mengatakan banyak teman-temannya yang bertanya apakah tidak merasa haus.
Menurut Syarifah, guru memberikan keringanan untuk tidak mengikuti pelajaran olahraga yang menguras keringat apalagi pada saat cuaca di Inggris saat ini cukup panas.
Menjalani ibadah puasa pada musim panas memang tidak mudah karena waktu siang yang panjang saat matahari tengelam pada pukul 9.15 malam sementara waktu subuh pada pukul dua lewat duapuluh pagi.
Untuk menyiasati panjangnya waktu siang dan tentunya membuat waktu tidur berkurang, "Saya minta anak-anak pas pulang sekolah jam tiga langsung tidur," ujar Yuslenita Muda yang biasa disapa Ilen oleh rekan-rekannya. Apalagi waktu sholat ashar baru pada pukul lima sore lebih 19 menit, ujar ibu tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini.
Selain itu menunda waktu tidur karena saat usai berbuka sudah larut dan shalat Isya pun tengah malam, akhirnya kami baru tidur setelah selesai shalat Subuh pada pukul 2.20 pagi, ujar Ilen.
Sumber: TS