[portalpiyungan.com] Pelecehan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap partai politik (parpol) dinilai Fahri Hamzah sudah sempurna. Sebab, setelah lompat pagar, Ahok mencampakkan parpol memilih jalur independen, lalu loncat lagi ke parpol setelah ada indikasi jalur independen bermasalah.
"Dalam kasus Ahok menuju pilkada DKI Jakarta, sempurna pelecehannya terhadap partai politik," kata Fahri, di sela-sela buka puasa bersama wartawan, di Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (27/6/2016).
Fahri menyebut langkah Ahok dengan Teman Ahok menggalang dukungan adalah pembusukan terhadap parpol. Namun, setelah ada tanda-tanda masalah dalam penggalangan KTP, Ahok kembali berpaling ke parpol untuk mendapatkan tiket dalam Pilkada Jakarta.
Lucunya, ujar Wakil Ketua DPR RI ini, tidak satu pun di antara partai politik yang merasa dilecehkan. "Enak-enak saja tuh, sebagian partai politik bahkan mendukung Ahok lagi," papar Fahri.
Fahri menilai Ahok tidak punya tradisi setia pada partai. Ahok hanya mempergunakan parpol sebaga alat. Padahal parpol mustinya sadar sebagai 'kawah candra dimuka' untuk menempa dan melahirkan para pejabat publik seharusnya melawan perilaku Ahok.
“Ini yang menurut saya salah. Tidak ada demokrasi tanpa parpol. Kalau kita matikan parpol, (maka) yang berkuasa orang-orang kaya (pemilik modal). Kita gak punya pilihan, kita hanya perlu reorienasi supaya parpol tidak jadi tempat yang beku dan kaku," papar Fahri Hamzah.
Fahri mengingatkan munculnya penyesalan dari parpol yang mendukung orang “independen”. Sebab, selain akhirnya menyadari bahwa langkah tersebut hanya melecehkan parpol sendiri, mereka juga mengakui terjadi pengingkaran demokrasi.
Sumber: Teropong Senayan