[portalpiyungan.com] Majalah Closer Prancis dalam edisi hari ini mengatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang mengejar kebijakan luar negeri yang sesuai dengan keadaan sekitarnya. Istanbul menegaskan bahwa serangan terhadap bandara internasional Turki merupakan pergeseran serius dalam menghadapi terorisme di Turki.
Mengutip Islam Today, Jean-Francois Pirouz, penulis buku tentang biografi Erdogan mengatakan bahwa sejak beberapa hari terakhir, Turki mengejar strategi yang lebih jelas terhadap organisasi Daulah Islam (ISIS), setelah serangan terhadap kota perbatasan (Kilis), yang menyebabkan kendali Turki terhadap perbatasan Suriah lebih tegas.
Pirouz menekankan bahwa untuk Ankara, masalah yang terus meningkat sampai sekarang adalah konsekuensi otoritas internal yang mengumbar beberapa warga Turki bersimpati kepada ISIS. Meskipun pengetatan kontrol Turki atas pintu masuk dan keluar dari perbatasan Turki-Suriah, orang-orang ini masih menimbulkan ancaman bagi Turki.
Dia menambahkan bahwa Erdogan bukanlah politikus yang membuat keputusan berdasarkan refleksi teori-praktik dalam proses jangka panjang. Ia adalah sosok yang bisa berpikir pragmatis; tahu bagaimana mengubah trek sesuai keadaan sekitarnya. Ekonomi Turki membutuhkan peningkatan hubungan dengan pihak lain. Ia juga tahu bagaimana mencari cara yang cocok untuk keluar dari masalah.
Berkenaan dengan kemungkinan perubahan Erdogan terkait strategi Turki di Suriah, Jean-Francois Pirouz percaya bahwa terlepas dari perubahan arah dengan Presiden Turki dalam beberapa hubungan internasional, masalah Kurdi di Suriah tetap menjadi garis merah untuknya. (Kiblat)
