Dunia Kehilangan Muhammad Ali "Petinju Terbesar Sepanjang Sejarah" (The Greatest of All Time)


Innalillahi wainnailaihi rajiun...

Selamat Jalan Muhammad Ali. Engkau telah menginspirasi ratusan juta umat manusia. Tentang arti persamaan hak tanpa membedakan ras... tentang integritas terhadap profesi... tentang sikap mental juara... tentang bagaimana seharusnya pertunjukan dipertontonkan... tentang bagaimana menjadi ayah yang baik... tentang kesalehan individu dan kesalehan sosial.

Air mata saya menitik.

Alfatihah untuk The Greatest...

(Joko Santoso HP)

***

Dia bukan hanya petinju terbesar sepanjang sejarah (The Greatest of All Time), tapi juga pejuang kesetaraan ras, penentang ketidakadilan, penghibur yang menyenangkan bahkan bagi lawan-lawannya. Ia pun piawai berpuisi dan berpantun. Ia idola masyarakat dunia.

Di masa jayanya, setiap pertandingannya menyedot perhatian masyarakat dunia. Selama tayangan pertandingan, jalan-jalan, pasar dan kegiatan luar ruang sepi. Orang-orang berkerumun di depan teve yang masih hitam putih. Di Indonesia, ada kesepakatan tak tertulis, bahwa kalau ada tayangan pertandingan Ali berarti libur nasional.

Dunia kehilangan Muhammad Ali.

Allahummaghfirlahu warhamhu wa aafihi wa'fu'anhu.

(Kafil Yamin)

***


Muhammad Ali, legenda tinju, telah meninggal di sebuah rumah sakit di negara bagian AS dari Arizona.

Ali meninggal hari Jumat (3/6/2016) di sebuah rumah sakit Phoenix-area, di mana ia telah menghabiskan beberapa hari terakhir dirawat karena komplikasi pernapasan, demikian pernyataan juru bicara keluarga yang dikonfirmasi NBC News.

Mantan juara dunia kelas berat 74 tahun ini telah dirawat di rumah sakit sejak Kamis (2/6) dengan masalah pernapasan.


Baca juga :