Penulis: Hasan Al-Jaizy
Bertahap. Awalnya dulu saat kuliah, saya bertanya pada dosen kami, seorang Syaikh dari Mesir. "Apakah boleh kita lihat mushaf pas baca surat dalam shalat?" Beliau jawab, "Boleh." Tambah penasaran, saya tambah, "Kalau lihat mushaf via HP, bagaimana?" Beliau jawab, "Kata para ulama, tidak boleh kalau HP mah." (Dibahasakan oleh saya)
Perkataan itu yang saya pegang. Alhamdulillah.
Kemudian, mendapati di salah satu situs ulama besar Saudi, rinciannya agak beda sedikit. Intinya: baca pakai mushaf boleh asal bukan saat shalat wajib, melainkan saat shalat sunnah saja. Misal, tarawih, baik imam atau makmum. Tapi saya tidak dapat keterangan perihal HP.
Pembangunan opini dan hukum saat itu di pikiran jadi: boleh baca mushaf di shalat sunnah saja dan tidak boleh pakai HP. Kalau shalat wajib, harus pakai hafalan. Perkataan itu yang kami sebutkan kalau ditanya.
Belakangan ini, mencari fatwa di islamweb.net perihal itu semua. Saya dapatkan, semua boleh, pakai mushaf, atau mushaf HP, di shalat sunnah ataupun wajib. Akhirnya: alhamdulillah.
Tidak tercela kok imam baca via mushaf atau HP saat jadi imam. Yang tercela itu, divideokan kemudian dijadikan ajang banyolan: 'imam wahabi main HP pas shalat'.