Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dihadang sekitar sembilan orang ibu yang mengaku warga Kampung Baru Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 9 Juni 2016.
Sembilan orang ibu yang merupakan anggota Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) memprotes rencana penertiban yang dikabarkan akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI setelah Hari Raya Idul Fitri.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan Muara Angke, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang pertama kali menyampaikan rencana penertiban bersama Pemerintah Kota Jakarta Utara disebut sekadar menyampaikan rencana penertiban tanpa memberi kejelasan tempat relokasi.
"Katanya sedang mau dibangun. Kita enggak tahu mau ke mana," ujar Eni Rochayati (42), ibu yang mengaku Koordinator JRMK di pendopo Balai Kota DKI, Kamis, 9 Juni 2016.
Mendengar itu, Ahok mengelak dan mengatakan bahwa sudah disiapkan rusun bagi warga yang akan keaa gusur.
"Enggak, enggak. Ada rusun kok," ujar Ahok.
Hanya, rusun yang direncanakan sebagai tempat relokasi seterusnya memang belum terbangun. Sama dengan warga Pasar Ikan yang hunian liarnya baru selesai ditertibkan, warga Kampung Baru Muara Angke harus rela disebar menghuni rusun-rusun lain terlebih dahulu.
Adanya protes ini tidak akan membuat pemerintah mengurungkan rencana penertiban.
"Tanggul mau dibangun. Ya mau enggak mau warga harus pindah," ujar Ahok.
[portalpiyungan.com]
Sembilan orang ibu yang merupakan anggota Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) memprotes rencana penertiban yang dikabarkan akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI setelah Hari Raya Idul Fitri.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan Muara Angke, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang pertama kali menyampaikan rencana penertiban bersama Pemerintah Kota Jakarta Utara disebut sekadar menyampaikan rencana penertiban tanpa memberi kejelasan tempat relokasi.
"Katanya sedang mau dibangun. Kita enggak tahu mau ke mana," ujar Eni Rochayati (42), ibu yang mengaku Koordinator JRMK di pendopo Balai Kota DKI, Kamis, 9 Juni 2016.
Mendengar itu, Ahok mengelak dan mengatakan bahwa sudah disiapkan rusun bagi warga yang akan keaa gusur.
"Enggak, enggak. Ada rusun kok," ujar Ahok.
Hanya, rusun yang direncanakan sebagai tempat relokasi seterusnya memang belum terbangun. Sama dengan warga Pasar Ikan yang hunian liarnya baru selesai ditertibkan, warga Kampung Baru Muara Angke harus rela disebar menghuni rusun-rusun lain terlebih dahulu.
Adanya protes ini tidak akan membuat pemerintah mengurungkan rencana penertiban.
"Tanggul mau dibangun. Ya mau enggak mau warga harus pindah," ujar Ahok.
[portalpiyungan.com]